Jakarta, Sunat saat usia laki-laki masih anak-anak dipercaya dapat membuat ukuran kelaminnya makin besar. Benarkah demikian? Lantas bagaimana dengan pria yang disunat saat usia dewasa?
Bagi umat Muslim, sunat pada laki-laki adalah hal yang wajib. Secara medis, sunat juga telah terbukti memberikan banyak manfaat untuk kesehatan pria. Tapi klaim sunat yang dipercaya dapat memperbesar ukuran kelamin dibantah oleh dokter.
"Tidak ada kaitannya antara sunat dan pembesaran penis," jelas dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, kepada detikHealth, Senin (5/5/2014).
Jelasnya, lanjut dr Andri, sunat pada masa kanak-kanak atau sunat pada usia dewasa, tidak akan membuat penis bertambah besar atau panjang. Panjang dan besar ditentukan oleh etnis, ras bangsa di dunia, serta oleh faktor genetis (keturunan), dan kadar hormon pria (testosteron).
Meski tak bisa membuat ukuran kelamin pria makin besar, tapi dokter memastikan bahwa sunat benar-benar memberikan manfaat untuk kesehatan pria, mulai dari mengurangi penumpukan kotoran hingga menghindari risiko kanker penis.
"Manfaatnya bisa menghindari penumpukan kotoran. Sebab setelah kencing, biasanya masih ada tersisa di kulit (kulup penis) yang akhirnya dapat menyebabkan iritasi kronis. Iritasi kronis inilah yang bisa menjadi risiko kanker penis," kata Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), dokter spesialis urologi dari RSCM.
Pada pria yang tak disunat, bakteri dan kuman-kuman penyakit lebih mudah terkumpul di balik kulup penis. Apalagi bagian ini seringkali menghasilkan cairan yang memicu penumpukan kotoran. Inilah sebabnya ujung penis perlu dibersihkan, terutama pada pria yang tak disunat.Next
(
mer/vit)