Jakarta, Sejak terungkapnya kasus pelecehan seksual pada anak TK Jakarta International School, laporan kasus pelecehan seksual sepertinya semakin banyak. Meski demikian aktris dan presenter Astrid Tiar tidak takut dengan keberadaan pelaku-pelaku pelecehan seks pada anak. Sebab sejak dini dia telah menanamkan pendidikan seks pada anaknya, Dialucita Annabel Estheressa Thiorina Situmorang.
"Saat anak mulai masuk sekolah memang bisa jadi masa kritis bagi anak. Ketika sudah di SD, anak perempuan ada yang sudah mens. Dalam masa-masa tumbuh kembang anak itu, pendampingan memang dibutuhkan sekali. Saatnya lebih banyak waktu untuk berbicara dengan anak dan memberikan pengawasan yang lebih lagi," tutur Astrid.
Hal itu disampaikan dia usai acara 'Smart mum media and bloggers gathering-spring/summer catalogue' di SHY Rooftop, Jl Kemang Raya No 83H, Kemang, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Jumat (2/5/2014).
Sejak dini, Astrid telah menanamkan rasa malu sebagai bagian dari pendidikan seks kepada anaknya. "Saya selalu bilang 'malu, malu' gitu kalau Annabel mau buka celana di tempat umum. Karena itu sampai sekarang Annabel nggak mau buka baju dan celana di tempat umum. Kalaupun mau ganti baju, pasti harus ditutup," tambah Astrid.
Dia juga memberi pengertian kepada putrinya yang masih berusia 16 bulan itu agar tidak membolehkan orang lain untuk menyentuh area pribadinya, kecuali ibunya. "Jadi biasakan diri pada untuk punya rasa malu terkait hal itu (buka-bukaan area pribadi)," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Astrid juga mengatakan putrinya sangat suka bermain hal-hal yang dekat dengan perempuan. Misalnya saja bermain make-up, dan memasak. Hal ini tentu berbeda sekali dengan Astrid zaman dulu yang lebih dikenal tomboi.
"Anak saya itu perempuan banget. Dia juga suka ngepel. Kalau ada lap, pasti langsung ngepel ha ha ha," tutur Astrid sambil tertawa.
(vit/up)