Shropshire, UK, Sejak berusia 12 tahun, Samantha Wake suka mengorek kulitnya sendiri hingga terluka. Namun sampai diperiksakan pun, dokter masih menganggap apa yang dialaminya bukanlah hal serius. Padahal gadis ini mengidap gangguan mental langka.
Akhirnya Samantha mendapatkan diagnosis yang tepat tentang kondisi yang dialaminya. Gadis berusia 20 tahun ini dinyatakan mengidap Dermatillomania. Kondisi ini terjadi ketika seseorang terlalu mengkhawatirkan penampilan fisiknya di mata orang lain. Akibatnya tanpa disadari, penderita justru menyakiti dirinya sendiri.
Ketika ditanya apa dampak yang dialami Samantha karena Dermatillomania ini, ia menjelaskan bahwasanya sebagian kulit di wajahnya mengalami kerusakan. Dan ia yakin, bila tak kunjung diterapi, gangguan mental itu akan terus membuat kulit di sekujur tubuhnya lecet dan koreng.
"Ketika mengalaminya, saya seperti sedang kesurupan sehingga aktivitas harian saya terhenti. Saya ngeri karena merasa harus selalu memakai make-up dan saya terus merasa dinilai oleh orang lain. Tapi saat memakainya, saya seperti bukan diri saya sendiri," terang Samantha seperti dikutip dari BBC, Rabu (28/5/2014).
Samantha sendiri mengaku jengah dengan kondisinya. Ingin berhenti tetapi ia merasa tak berdaya.
Untuk itu pulalah gadis asal Shropshire, UK jarang keluar rumah atau berkumpul dengan teman-temannya karena ia jadi terlalu mengkhawatirkan penampilannya.
Beruntung Samantha telah dirujuk dan mendapatkan pengobatan khusus, tepatnya dengan terapi perilaku kognitif. Menurutnya, terapi ini telah mengajarinya tentang hal-hal yang dapat memicu munculnya Dermatillomania, termasuk bagaimana Samantha mencoba mengontrol keinginannya untuk melakukan tindakan impulsif seperti merusak kulit.Next
(
lil/up)