Pages

Minggu, 04 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Free daily book excerpt

A carefully selected book excerpt delivered via email each weekday.
From our sponsors
Bantu Anak dengan Autisme Belajar Bicara Lewat Hal-hal yang Ia Sukai
May 4th 2014, 08:03

Jakarta, Sulit berbicara dan memahami bahasa kerap menjadi kendala bagi anak-anak dengan spektrum autisme ketika berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Dalam keseharian, untuk mengajari anak berkomunikasi, terapis atau orang tua bisa memanfaatkan hal-hal yang disukai anak.

Ahli patologis wicara dan bahasa di California, Lois Jean Brady menyarankan orang tua menggunakan 'kepentingan khusus' yakni sesuatu yang menimbulkan ketertarikan pada anak untuk mengajari mereka bahasa. Bisa saja anak tertarik dengan hewan, musik, teknologi, mobil, atau tokoh karakter tertentu.

"Pergilah ke dunia mereka dan perlahan-lahan ajari mereka berbagai kosakata. Banyak anak-anak merasa nyaman berbicara dengan hewan atau tokoh idolanya saat mengucapkan kata-kata pertamanya," papar Brady, demikian dikutip dari CNN, Minggu (4/5/2014).

Anak laki-laki Brady yang kini berusia 20 tahun pun mengalami autisme. Dulunya, si anak bersama Brady dan sang istri menghabiskan waktu berjam-jam di ruang tamu untuk membuat barisan beragam mobil dan pada kesempatan itu, Brady dan istrinya perlahan-lahan mengajari putranya berbicara.

"Aku menaruh mobil-mobil itu di wadah besar dan saat anakku menginginkannya, ia harus mengatakannya padaku. Awalnya mobil, lalu mobil biru, kemudian mobil biru mengkilap. Dengan begitu perbendaharaan kata anak bisa makin kaya dan ia dapat berlatih menyusun kalimat," terang Brady yang juga menjadi terapis autisme bersertifikat ini.

Hal sama diutarakan Ahli patologis wicara dan bahasa di Indianapolis, Kat Muir (26). Di usia 22 tahun, ia didiagnosa dengan sindrom Asperger. Kondisi ini membuat ia kesulitan berkomunikasi dengan teman sebayanya sejak duduk di bangku SMP.

Sebagai antisipasi, Muir berusaha mengingatkan dirinya untuk membicarakan apa yang sedang dibicarakan orang lain, bukan sesuatu yang menarik untuk dirinya. Ia bisa bersosialisasi dengan memulai percakapan tentang gerakan tarian favorit atau bertukar senyum dengan seseorang saat sedang melakukan kegiatan yang ia sukai.

"Itu membuat interaksi sosialku lebih terstruktur dan lebih nyaman. Semua orang dengan autisme punya sesuatu yang ingin dikatakan, belajarlah bicara bahasa kami dan kami akan belajar untuk berbicara bahasa Anda," tutur Muir.

(rdn/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
145929_autis.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions