Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop the Official Crayola Store

Find art supplies for outdoor play, coloring books for indoor play and lots more. Visit our colorful online store today.
From our sponsors
Samantha Wake Kecanduan Garuk-garuk, 6 Jam Sehari
May 23rd 2014, 13:00, by Melly Febrida

Liputan6.com, London Samantha Wake (20) tak bisa berhenti menggaruk-garuk wajahnya. Sehari saja ia bisa menghabiskan waktu enam jam untuk menggaruk-garuk kulitnya sampai berdarah. Hasilnya, ada puluhan bekas luka di wajahnya.

Kondisi yang dialami Wake karena ia mengalami dermatillomania yakni menggaruk kulit kompulsif. Dermatillomania diduga mempengaruhi satu dari 500 orang di Inggris dan sebagian besar adalah perempuan.

"Orang-orang bertanya kepada saya apa yang terjadi dengan wajah saya. Yang benar adalah saya yang melakukan ini sendiri dan saya tak berpikir saya bisa berhenti melakukannya," kata Wake seperti dilansir MailOnline, Jumat (23/5/2014).

Wake mengungkapkan, jaringan parut di wajahnya membuat dokter harus mempelajari lebih lanjut mengenai kondisinya. Ketika pertama kali mengalami gejala itu, Wake merasa dokter tak menganggapnya serius.

Bekas luka yang dialami Wake akan ada selama sisa hidupnya. Dan itu semua akan bertambah buruk jika ia tak bisa berhenti. "Saya tahu wajah saya penuh dengan bekas luka tapi saya tak bisa menjangkaunya karena ada begitu banyak koreng. Hidung saya yang terburuk dan pipi kiri saya yang parah," katanya.

Menurut Wake, pagi dan malam hari merupakan waktu terburuk. Saat bangun tidur, hal pertama yang dilakukannya adalah bercermin. Apabila ia sudah mulai menggaruk, ia tak bisa memikirkan hal lain.

Ritual menggaruk ini berdampak pada kesehatan emosional Wake. Setelah melakukannya ia merasa bersalah dan tertekan. Pada gilirannya, ia malu jika berada di depan umum.

"Saya biasanya memakai lapisan makeup yang tebal ketika saya meninggalkan rumah tapi itu tak menutupi semuanya. Ketika saya berbicara dengan orang, mereka melihat bekas luka, buka mata saya," kata Wake.

Menggaruk Jerawat


Wake mulai menggaruk-garuk wajahnya pada usia 14 tahun ketika tumbuh jerawat kecil. Jerawat itu kemudian bersih pada usia 16 tahun, tapi ia terus menggaruk-garuk. "Ini semakin memburuk dan ketika saya 18 tahun saya memutuskan ke dokter. Saya merasa seperti orang aneh," katanya.

Beberapa orang dengan dermatillomania terdorong untuk memilih kaki atau lengannya. Tapi fokus Wake selalu di wajahnya."Bagi saya, titik fokus saya adalah hidung saya. Selama sekitar dua tahun hidung saya belum sembuh."

"Saya sudah diberi salep dan tablet untuk mencegah infeksi kulit," katanya.

Apa Itu Dermatillomania?

Kondisi ini merupakan gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan keinginan tak terkendali untuk mengaruk-garuk. Beberapa penderita kondisinya begitu parah sampai membuat kulitnya rusak.

Penderita biasanya menggaruk-garuk wajah sebelum pindah ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini sering dikategorikan sebagai gangguan obsessive compulsive disorder (OCD).

Ini menyebabkan pendarahan, memar, dan infeksi. Menggaruk-garuk kulit biasanya disertai perasaan lega atau kesenangan karena menurunkan tingkat kecemasan. Namun, setelah rusak kulitnya mereka sering merasa depresi atau putus asa.

Pengobatan biasanya melibatkan konseling dan terapi perilaku kognitif .

(Gabriel Abdi Susanto) ;

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
wake.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions