TEMPO.CO, New York - Tertawa bisa memicu gelombang di otak sama seperti yang terjadi saat seseorang bermeditasi, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Ditemukan juga bahwa bentuk lain stimulasi ternyata memproduksi gelombang otak yang berbeda jenisnya.
Studi ini, seperti dikutip situs Health Day edisi 27 April 2014, melibatkan 31 orang yang gelombang di otaknya dimonitor saat mereka sedang menonton video klip acara yang mengandung humor, spiritual atau acara yang membuat stres. Saat menyaksikan acara humor, otak para relawan mengandung gelombang gamma yang tinggi, sama seperti yang diproduksi seseorang yang sedang melakukan meditasi, ungkap para ilmuwan.
Lebih lanjut para ilmuwan menjelaskan bahwa selama menonton video spiritual, otak partisipan menunjukkan gelombang otak alfa atau sama dengan saat seseorang beristirahat. Sedangkan otak orang yang menonton acara yang membuat stres, ternyata levelnya datar, sama seperti seseorang yang menyendiri, nonresponsif atau tidak ingin berada dalam situasi tertentu.
Para ilmuwan itu dipimpin oleh Lee Berk, associate professor di School of Allied Health Profession, dan associate professor bidang patologi dan anatomi tubuh manusia di School of Medicine di Loma Linda University di California. Hasil riset ini dipresentasikan di pertemuan Experimental Biology yang diselenggarakan di San Diego akhir pekan lalu.
"Yang kami temukan dalam studi ini adalah bahwa rasa humor berkaitan dengan suasana riang yang disebabkan oleh tawa yang menopang gerakan amplitudo tinggi gelombang gamma. Gamma adalah frekuensi yang ditemukan di setiap bagian otak," ujar Berk dalam siaran persnya.
Artinya, sambung Berk,Rasa humor itu berkaitan dengan seluruh otak. "Ini adalah pengalaman keseluruhan otak dengan gelombang gamma yang sering terjadi. Humor ternyata sama dengan meditasi," ujar Berk menjelaskan.
Lebih lanjut Berk mengatakan bahwa dengan tertawa, seolah otak melakukan latihan." Efek ini sangat penting sebab hal itu membuat perasaan subjektif yang bisa membuat seseorang berpikir lebih jelas dan berpikiran lebih integratif," katanya melanjutkan. Ia menambahkan, hal tersebut merupakan nilai yang luar biasa bagi individual yang ingin atau perlu melakukan revisit, reorganize atau rearrange tentang berbagai aspek dari kehidupan mereka atau pengalaman mereka yang membuat mereka merasa lebih fokus.
HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI
Berita Lain:
Ayah Olga Syahputra Bilang Anaknya Baik-baik Saja
The Amazing Spider-Man 2 Tayang, Film Nasional Ketar-ketir
Ini Perasaan Sarah Carter Main Film di Indonesia
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.