Pages

Senin, 28 April 2014

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Cara Hindari Perkawinan Anda yang di Ujung Tanduk
Apr 28th 2014, 00:51

Berita Terkait

TEMPO.CO, Surabaya - Di dunia modern ini persaingan karier dan hubungan antarpersonal dalam pasangan nikah tidak jarang memicu perceraian. "Kalau sudah begitu, mau pilih mana? Bercerai atau tetap kemelut?" kata ahli kejiwaan, Willy F. Maramis, dalam seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Ahad, 27 April 2014. 

Di hadapan sejumlah pasangan suami-istri dalam seminar mengenai relasi dan komunikasi suami istri, ia mengatakan orang sering terjebak pada satu atau dua pilihan. Padahal jika kritis, mereka bisa menemukan banyak pilihan. "Situasi pasangan suami-istri yang sama-sama berkarier atau penghasilan suami lebih rendah daripada istri tidak jarang memunculkan percikan api yang siap menghanguskan biduk rumah tangga. Itu penyebab perceraian yang sering terjadi," ujarnya.

Dekan fakultas kedokteran universitas tersebut menawarkan satu resep, yakni menjalin komunikasi berempati atau bicara dengan perasaan. "Komunikasi yang baik membutuhkan keterbukaan. Baik terbuka dalam memberi umpan balik maupun terbuka untuk menerima umpan balik," ujar Willy, yang juga guru besar di universitas tersebut.

Menurut dia, bila tidak ada usaha secara sadar untuk berkomunikasi empati, maka suami istri cenderung saling menjauh dalam hidup modern yang lebih menomorsatukan prestasi dan kenikmatan ketimbang hubungan dalam perkawinan. "Memberi umpan balik dengan komunikasi yang baik mampu memperkaya diri sendiri dan orang lain. Keterbukaan diri dan empati dapat dilatih," tuturnya.

"Bicaralah heart to heart (dari hati ke hati), saling curhat seperti waktu masih pacaran," katanya. Bicara dengan perasaan, kata Willy, bisa hilangkan kesan menyudutkan pasangan dan tempatkanlah diri Anda pada situasi pasangan. "Komunikasi dengan perasaan akan menimbulkan relasi yang akrab, hangat, dan intim. Sediakan waktu untuk berkomunikasi dari hati ke hati dengan si dia," urainya.

Dia menyimpulkan, bercerai atau kemelut bukan pilihan. "Diperlukan usaha dari kedua belah pihak. Hidup yang berarti tidak terjadi secara kebetulan, tidak juga karena situasi, tetapi adalah pilihan," kata Willy.

ANTARANEWS | ALIA FATHIYAH

Berita Lain:
5 Tip Rias Wajah Natural
Trik Rias Wajah untuk Mancungkan Hidung
Hari Terakhir Inacraft, Sale Digelar
3 Cara Membentuk Alis yang Seimbang

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions