Seto Mulyadi (Foto : Arief Julianto/Okezone) ADA sebagian anak yang tidak mengaku bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual atau kekerasan. Mereka merasa takut dan malu untuk mengatakan hal tersebut kepada orangtuanya. Lantas, bagaimana melihat tanda-tanda anak mengalami hal tersebut?
Seto Mulyadi selaku pemerhati dan psikolog anak membeberkan tanda-tanda seorang anak mengalami tindak pelecehan seksual atau kekerasan (bullying) di sekolah atau tempat tinggalnya. Seperti apa itu?
"Anak yang mengalami perlakuan tidak menyenangkan tersebut cenderung seperti orang bingung, sering mengigau, ketakutan, tatapannya hampa, sering bengong, tidak mau sekolah, dan lemah," ungkapnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Selasa (15/4/2014).
Kak Seto menyarankan kepada seluruh orangtua agar mereka mengenali tanda-tanda tersebut. Jangan sampai sudah berbulan-bulan mengalami pelecehan tersebut, mereka baru menyadarinya.
"Orangtua harus mengenal tanda-tanda ini dengan baik, agar anak tidak mengalami trauma mendalam ke depan. Jangan sudah tiga bulan baru terungkap, orangtua harus sigap dengan tanda tersebut," jelasnya.
Lantas, bagaimana jika anak tidak mau mengungkapkan atau ketakutan untuk berbicara kepada orangtuanya apa yang dia rasakan dan alami? Seto Mulyadi memiliki saran menarik untuk itu.
"Kalau anak bungkam, coba ajak bicara baik-baik, atau cari mediasi yang tepat seperti ke orang yang dia cintai, ke psikolog, bisa dengan memancingnya dengan dongeng yang bersentuhan tentang apa yang dialaminya," tutupnya.
(tty)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.