ASI merupakan asupan terbaik bagi balita pada enam bulan pertama kelahirannya. Selain berperan dalam tumbuh kembang anak yang lebih optimal, ASI juga dapat mendukung kesehatan saluran cerna.
Hal ini seperti dikatakan oleh pakar gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc. Menurutnya, ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi dari usia 0-6 bulan dan dapat mendukung kesehatan saluran cerna. Lalu, mengapa ASI dapat mendukung kesehatan saluran cerna?
Hal ini karena selain mengandung antibodi, sel imun, dan serat pangan, menurut Dr. Saptawati, ASI juga mengandung probiotik, yaitu lactobacillus reuteri yang baik dalam mendukung kesehatan saluran cerna. Tetapi, dr. Saptawati mengatakan pemberian ASI harus dibatasi sampai pada usia 6 bulan saja. Lho mengapa?
"Ketika usia bayi berusia 6 bulan, perkembangannya semakin pesat sehingga kebutuhan ASI tidak mencukupi semuanya," jelasnya pada talkshow bertajuk "Gut-Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas" di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/4/2014).
Maksudnya, asupan nutrisi pada ASI saja tidak cukup ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan, sehingga membutuhkan asupan lain atau biasa disebut makanan pendamping ASI. Makanan pendamping ASI yang dapat mulai diperkenalkan oleh bayi setelah 6 bulan misalnya bubur susu, kemudian makanan semi padat seperti bubur merah yang dicampur air atau susu formula.
Sementara, memasuki usia 8 bulan ke atas, bayi bisa diberikan variasi makanan, misalnya nasi tim yang dicampur dengan hati ayam atau ikan air tawar. Namun yang perlu diperhatikan adalah nasi tim tersebut harus disaring agar tetap dalam bentuk encer.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.