SETIAP orangtua ingin memiliki kedekatan secara emosional dengan anaknya. Dalam hal ini, setiap orangtua harus memerhatikan perkembangan attachment dari seorang anak. Apa sajakah?
Psikolog anak dan dosen di Fakultas Universitas Indonesia Rini Hildayanti MSi mengatakan, dua tahun pertama merupakan periode sensitif perkembangan
attachment seorang anak.
"Attachment merupakan ikatan emosional yang bergantung, yaitu ditandai oleh kecenderungan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan orang tertentu. Misalnya ketika bayi menangis atau berada dalam situasi tertekan akan mencari siapa," jelas Rini pada
talkshow bertajuk "Gut-Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas" di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/4/2014).
Lebih lanjut, Rini mengatakan ketika bayi menangis dan ada yang merespons dengan tepat serta sesuai, maka bisa terbentuk rasa nyaman dari bayi itu sendiri. Ketika hal tersebut dilakukan secara konsisten oleh orangtua, maka bayi akan mempunyai penilaian sendiri.
"Kalau saat bayi menangis ada orang yang merespon secara konsisten, maka bayi akan merasa menjadi orang yang dicintai, dan orang tersebut dianggap dapat diandalkan.
Oleh karena itu, Rini menganjurkan kepada orangtua untuk selalu konsisten dalam merespons terhadap apa yang ditunjukkan bayi. Namun, respons yang dilakukan juga tidak hanya konsisten saja, melainkan harus sesuai dengan kondisi, misalnya ketika bayi menangis seorang ibu tidak hanya langsung mendekap atau memeluknya saja karena bisa jadi bayi lapar, sehingga harus juga diberi makan atau ASI.
(tty)