MENGHIRUP polusi udara secara langsung harus dihindari, terutama di kota-kota padat penduduk. Hal ini tentu untuk menghindari efek buruk dari paparan polusi udara langsung tersebut, seperti gangguan pernapasan, radang sampai kanker paru-paru.
Namun, hidup di kota besar padat penduduk dengan tingkat paparan polusi udara, baik dari kendaraan bermotor maupun asap rokok terkadang sulit menghindari berbagai polutan berbahaya. Meskipun sulit, menghindari paparan polusi udara tetap bisa dilakukan walau tinggal di wilayah tinggi polusi.
Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto, SpP, menganjurkan bila tinggal di daerah dengan polusi yang tinggi, sebaiknya menggunakan masker. Hal ini berguna untuk mengurangi paparan polutan yang bisa terhirup dan membahayakan kesehatan paru-paru.
"Jika menggunakan sepeda motor atau naik angkutan umum juga, sebaiknya gunakan masker karena mengurangi filtrasi polusi yang akan masuk dalam pernapasan," terang dr. Agus pada "Peluncuran Program COMBI HOPE Edukasi Gaya Hidup Sehat Bagi Generasi Muda" di SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Selain itu, dr. Agus juga mengatakan bahwa terdapat cara preventif lainnya untuk menghindari paparan polusi udara. Dia menganjurkan untuk berangkat lebih pagi ke kantor, yaitu sebelum pukul 08.00. Apa pasal?
"Karena biasanya polusi dimulai di atas pukul 08.00 dan paling tinggi sekitar jam 10.00, kemudian makin sore akan semakin banyak kendaraan yang keluar, jadi semakin banyak polusinya," jelasnya.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan paru-paru, dr. Agus menganjurkan untuk sepekan sekali menghirup udara segar di daerah yang tidak ada polusinya, misalnya seperti taman.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.