MINUMAN berkabonasi, meskipun tidak secara langsung atau menjadi penyebab tunggal masalah gangguan saluran pencernaan, minuman ini tidak dianjurkan dikonsumsi secara berlebihan. Bahayanya apa?
Menurut pakar Gastroenterologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, GERD, konsumsi minuman berkarbonasi pada orang dewasa dalam kondisi sehat harus wajar, sehingga tidak akan menimbulkan gangguan saluran pencernaan.
Di satu sisi lain, kekhawatiran konsumsi minuman berkarbonasi juga kian mencuat, di mana anak-anak tak jarang mengonsumsinya. Lantas, apa dampak bagi anak yang gemar minum-minuman berkarbonasi?
Menyangkut hal ini, Dr. Ari mengatakan bahwa dampak dari minum-minuman berkarbonasi pada anak tidak secara langsung menyebabkan penyakit. Tetapi, dampaknya menurut Dr. Ari, membuat anak seperti menjadi kenyang karena gas yang dilepaskan minuman karbonasi dalam lambung.
"Anak jadi bisa tidak makan setelah minum-minuman karbonasi karena seperti kenyang. Oleh karena perut menjadi kenyang, banyak sumber nutrisi lain yang tidak masuk dalam tubuh anak," jelasnya pada diskusi media bertajuk "Kupas Fakta Tentang Karbonasi Dalam Minuman" di Restoran Kembang Goela, Semanggi, Jakarta, Rabu, 2 April 2014.
Hal ini tentunya bisa mempengaruhi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sehingga, menurut Dr. Ari, menyangkut konsumsi minuman berkarbonasi prinsipnya tetap jangan berlebihan.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.