Helsinki , Dibanding pria, wanita lebih sering terkena gangguan makan, meskipun sebenarnya hal ini berkaitan dengan masalah psikologis, seperti minder dengan berat badan. Sayangnya wanita yang pernah mengalami gangguan ini juga berisiko tinggi terkena komplikasi saat hamil.
"Gangguan makan memang biasanya menyerang wanita di masa subur dan perilaku yang dikaitkan dengan gangguan makan cenderung dipengaruhi oleh perubahan metabolik dan hormonal tubuh. Bisa jadi ini nantinya akan berdampak juga pada si wanita ketika mereka mengandung dan melahirkan," duga peneliti Dr Milla Linna dari Hjelt Institute, University of Helsinki, Finlandia.
Kemudian Dr Linna dan rekan-rekannya mengamati rekam medis dari 2.257 wanita yang menjalani terapi di klinik gangguan makan di Helsinki University Central Hospital dalam kurun 1995-2010.
Yang mereka amati secara khusus adalah partisipan yang dinyatakan hamil saat menjalani pengobatan dan komplikasi yang terjadi selama terapi berlangsung.
Ternyata sepanjang tahun 2010, partisipan yang mengidap anoreksi nervosa melahirkan 302 bayi, partisipan dengan bulimia nervosa melahirkan 724 bayi dan wanita yang terserang binge eating melahirkan 52 bayi.
Setelah itu peneliti membandingkan data ini dengan rekam medis 3.642 wanita yang tidak mengidap gangguan makan. Mereka dilaporkan melahirkan 6.319 bayi selama berlangsungnya studi.
Dari perbandingan itu, peneliti berhasil mencatat beberapa komplikasi yang dialami para wanita ini, walaupun ada sedikit perbedaan. Misalnya wanita dengan anoreksia nervosa berpeluang lebih besar untuk mengalami anemia saat hamil, melahirkan bayi dengan berat lahir rendah serta prematur.Next
(
iva/vit)