Jakarta, Selain sifatnya yang seperti bakat, alergi ternyata juga tak dapat disembuhkan. Hal ini tentu memicu kegalauan bagi orang-orang yang mengalaminya, apalagi bagi orang tua yang anaknya punya alergi tertentu.
"Jika Anda alergi pada makanan tertentu, hindari; jika alergi pada sengatan lebah, maka pastikan anak Anda pakai sepatu dan jangan biarkan mereka keluar dengan baju berwarna cerah; bila alergi pada peliharaan sendiri, jangan bawa mereka ke kamar tidur atau rumah," saran Dr Ray Mullins, pakar imunologi dan presiden Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA).
Namun bicara saja gampang. Realitanya, banyak orang tua dengan anak pengidap alergi biasanya cenderung kesulitan untuk hidup bersama anak-anak sensitif ini. Jadi satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan bila diri Anda atau anak didiagnosis alergi adalah mengelola kondisi tersebut, agar tidak kambuh.
Ataupun bila kadung terjadi, Anda takkan panik dan tahu persis apa yang harus diperbuat. Ini sangat penting, terutama bagi orang-orang yang cenderung mengalami anafilaksis (reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan bisa mematikan) atau asma.
Selain menghindari sumber alergi, hal pertama yang perlu disiapkan adalah hormon adrenalin (epinephrine). Kebanyakan orang sekarang menggunakan adrenalin dalam bentuk auto-injektor yang bisa menyuntikkan satu dosis adrenalin dengan tepat ke penderita atau orang yang mengalami anafilaksis dadakan di sekitarnya.
Ada juga alternatif lain, yaitu imunoterapi. Cara ini diklaim dapat 'mematikan' alergi pasien dengan cara mengubah reaksi sistem imun terhadap hal-hal yang selama ini menjadi alergennya (pemicu alergi).
"Pasien diberi serangkaian dosis dari ekstrak alergen yang akan terus ditambah dari waktu ke waktu, dengan interval yang sama selama beberapa waktu, biasanya 3-5 tahun," terang Mullins.
Menurutnya, imunoterapi sangat efektif bila diterapkan pada orang-orang yang alergi terhadap sengatan lebah, serbuk bunga, dan asma, tapi tidak begitu manjur bagi penderita alergi makanan.
"Tapi bisa jadi dalam kurun 5-10 tahun ke depan akan ada vaksin khusus untuk (meredakan) alergi makanan," imbuhnya seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (25/4/2014).
(lil/lil)