Jakarta, Belum banyak orang yang bisa menyadari bahwa ia terkena infeksi tuberkulosis (TB) payudara. Masih cukup tingginya penduduk Indonesia yang terkena infeksi TB paru-paru menjadikan risiko orang-orang terkena TB payudara terus ada.
Hal ini diungkapkan oleh dr Bahar Azwar SpB(K)Onk, seorang dokter bedah onkologi RS Muhammadiyah Bandung. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan memang TB paru-parulah yang akhirnya bisa 'menularkan' TB payudara pada orang yang sama.
"Ketika seseorang memiliki daya tahan tubuh lemah, maka sangat mungkin ia terserang TB paru-paru. TB payudara ini kan awalnya bisa disebabkan oleh TB paru-paru yang kumannya itu menyebar dan mengakibatkan infeksi di payudara," ujar dr Bahar kepada detikHealth saat dihubungi pada Kamis (10/4/2014).
dr Bahar menerangkan bahwa memang pada banyak kasus, awal TB payudara itu memang tersebar dari TB paru-paru. Penyebaran dari TB paru-paru itu bisa menular ke beberapa organ pada orang yang sama. Ketika infeksi TB paru-paru itu menyebar ke organ lain, seperti payudara, maka saat payudaranya tidak kuat dalam menahan masuknya kuman yang disalurkan melalui pembuluh darah, terjadilah TB payudara.
Dokter yang juga berpraktik di RSIA Humana Prima Bandung ini menyatakan bahwa deteksi TB payudara bisa dilakukan dengan biopsi yang diperiksa ke laboratorium, di mana nanti akan terlihat gambaran sel yang terkena infeksi. Meskipun ia juga menekankan bahwa perabaan dari dokter onkologi juga bisa mendeteksi adanya TB payudara ini.
Belum banyak yang tahu mengenai TB payudara menyebabkan orang-orang sedikit khawatir mengenai penyembuhan TB payudara. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya? Menurut dr Bahar, cara mengatasinya itu tidak jauh berbeda dengan TB paru-paru.
"Cara mengatasinya itu mudah, yaitu hanya dengan meminum obat TBC selama 6 bulan. Obatnya itu secara umum sama dengan obat TB paru-paru, namun mungkin hanya dosisnya saja yang dibedakan. Kalau untuk operasi pengangkatan benjolan di payudara, itu dilihat dulu jenisnya. Jika memang diperlukan operasi, bagaimanapun tetap harus dilanjutkan dengan meminum obat TB," tandasnya.
(vit/vit)