Pages

Jumat, 04 April 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Web design for beginners/

In this course, we cover many aspects of creating content for the web, from concept to production.
From our sponsors
Lebih Banyak Efek Buruknya, 'Gemuk Itu Sehat' Tak Lagi Berlaku
Apr 4th 2014, 13:01

Jakarta, Jika dulu masyarakat menganggap berat badan berlebih merupakan tanda seseorang memiliki tubuh yang sehat, kini perlu dipahami bahwa kegemukan justru memberikan pengaruh yang tak baik bagi kesehatan tubuh.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah Anda memang mengalami berat badan berlebih. Salah satunya dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT). IMT merupakan rumus standar untuk menentukan rasio antara tinggi dan berat badan. Hitung IMT dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut. IMT dianggap normal jika berada di rentang 19-25.

Selain dengan menghitung IMT, Anda juga bisa mengukur lingkar pinggang. Lakukan pengukuran dengan benar, baik dengan menggunakan pita pengukur atau perangkat teknologi lain. Ukuran pinggang yang ideal sebaiknya tidak lebih dari setengah tinggi badan Anda. Waspadai jika ukuran lingkar pinggang atau timbunan lemak banyak terdapat di perut Anda.

Menurut ahli diet terdaftar dan personal trainee bersertifikat sekaligus personel The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames, perubahan gaya hidup juga bisa membawa perubahan besar untuk mengusir timbunan lemak di perut Anda. "Sebaliknya, kelebihan lemak di sekitar pinggul dan paha tidak membahayakan," ujar Shames, seperti dikutip dari CNN, Jumat (4/4/2014).

Terlalu banyak lemak di perut lebih berbahaya dibandingkan dengan penumpukan lemak di pinggul atau paha. Alasannya, lemak perut atau visceral fat, memberikan efek berbeda di dalam tubuh. Lemak jenis ini lebih mungkin untuk melepaskan bahan kimia, hormon dan zat lain yang mengganggu proses imun dalam tubuh.

Akibatnya terjadi peningkatan risiko sejumlah penyakit seperti diabetes, sleep apnea, PCOS (polycystic ovarian syndrome), penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan pembengkakan hati (fatty liver), seperti dikutip dari ABC Australia.

Meskipun sebagian orang gemuk bisa tampak lebih sehat, bukan berarti mereka bebas dari berbagai macam risiko penyakit. Mereka yang gemuk namun tampak sehat masih berisiko terhadap beberapa kondisi kesehatan seperti osteoarthritis karena massa tubuh yang besar menempatkan beban tambahan pada sendi mereka.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya Anda mulai rutin melakukan berbagai aktivitas fisik dan olahraga untuk menurunkan berat badan dan membantu kerja insulin lebih efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

(ajg/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
200322_081928_177311557.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions