Jakarta, Normalnya, setiap kali ejakulasi pria mengeluarkan cairan sperma dengan volume 2-5 ml atau setara dengan 1 sendok. Volume yang kurang dari 1 sendok teh atau disebut dengan hipospermia, bisa menyebabkan pria mengalami masalah kesuburan.
Hipospermia merupakan kondisi di mana volume air mani atau cairan sperma yang diejakulasikan kurang dari jumlah normal, yaitu sekitar 1 sendok teh (2-5 ml) setiap ejakulasi. Karena jumlah yang tidak memadai untuk membawa cairan sperma kontak dengan leher rahim, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan.
"Istilah hipospermia berkaitan dengan volume cairan sperma, normalnya sekitar 1 sendok teh (2-5 ml) setiap ejakulasi," jelas dr Andri Wanananda, MS, kepada detikHealth, Selasa (22/4/2014).
Sesekali produksi air mani rendah mungkin normal. Namun, jika volumenya tetap rendah, dan jika Anda dan pasangan mengalami masalah kesuburan, diperlukan pengobatan yang dapat membantu dalam memperbaiki masalah tersebut.
Berikut beberapa penyebab hipospermia, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Sumbatan dalam vesikula seminalis atau saluran ejakulasi, kadang-kadang karena varikokel (varises vena), atau kista.
2. Retrograde ejaculation, terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih selama orgasme, bukannya muncul dari ujung penis.
3. Infeksi tertentu
4. Kelainan hormonal
Jika Anda mengalami produksi air mani abnormal, dokter perlu melakukan analisis air mani untuk menentukan penyebabnya. Selain mengevaluasi volume, analisis air mani juga memeriksa sejumlah faktor lain yang dapat menunjukkan penyebab untuk produksi rendahnya cairan sperma, seperti tidak adanya fruktosa yang mungkin menyebabkan penyumbatan di saluran ejakulasi.Next
(
mer/vta)