Jakarta, Baru-baru ini dikabarkan jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,6 juta orang atau meningkat secara signifikan sejak tahun 2007. Meski didominasi pasien berusia 40-59 tahun, ternyata persentase pasien terbesar kedua jatuh pada mereka yang berusia produktif, yaitu 20-39 tahun.
Terkait dengan fenomena ini, dr Andra Azwar, SpPD dari RS Royal Trauma Jakarta menjelaskan ada dua kemungkinan di balik fakta peningkatan jumlah pasien diabetes usia belia ini. Kemungkinan pertama adalah diabete tipe 1 di mana pankreas si pasien memang tidak berfungsi sejak awal sehingga tak mampu menghasilkan insulin.
Kemungkinan diabetes kedua yang dialami generasi muda adalah diabetes tipe 2 yang terjadi karena perubahan pola hidup atau riwayat diabetes dari kedua orang tua atau salah satunya, dan pola makan yang berantakan.
"Perbedaan (diabetes) yang terkena pada usia lanjut bisa karena pola hidupnya, selagi muda tidak dijaga pola hidupnya. Bisa juga fungsi organnya turun, fungsi organ di pankreasnya menurun, kemampuannya memproduksi insulin menurun, jadi memang ada beberapa kemungkinan," terang dokter spesialis penyakit dalam yang juga berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo tersebut ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (2/4/2014).
Lalu apakah sakit gula dapat menyebabkan kematian pada generasi muda? "Diabetes ini baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler bisa menyebabkan kematian. Biasanya komplikasi juga akan muncul 5-10 tahun kemudian jika tidak ditangani. Kalau tidak diterapi juga bisa stroke," tegas dr Andra.
Menurut hemat dr Andra, komplikasi dari diabetes yang bisa mengenai mata, ginjal, jantung, maupun otak itulah yang dapat menyebabkan kematian. Apalagi jika komplikasinya bersifat akut, misalkan gula darahnya tinggi. Inilah yang menyebabkan kematian pada pasien diabetes.
Untuk mencegah agar diabetes tak menyerbu anak muda, Prof Dr Sidartawan Soegondo, FACE dari Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) pun menyarankan agar anak muda memperbanyak latihan fisik, yaitu olahraga secara rutin, minimal jalan kaki 30 menit tiap hari sebanyak 5 kali dalam seminggu.
"Yang kedua, makanlah dengan benar. Harus balance, jangan over eat. Makan berlebihan tanpa diimbangi olahraga bisa memicu kegemukan. Bila sudah gemuk, maka penyakit apa saja mudah menjangkiti, termasuk diabetes," lanjut Prof Sidartawan.
(
lil/vit)