Pages

Minggu, 27 April 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
50% off Print Subscription of USA Today

Get the news delivered to your doorstep. Lock in the savings and receive USA Today for just $0.75 a day.
From our sponsors
Cara Tepat Tanggapi Pertanyaan Anak Tentang Kekerasan Seksual
Apr 27th 2014, 07:01

Jakarta, Kasus kekerasan seksual akhir-akhir ini marak terjadi dan banyak berita terkait yang ditayangkan di televisi. Dengan demikian, tak menutup kemungkinan bukan jika anak tahu apa itu kekerasan seksual dan menanyakan hal ini pada ayah atau ibunya?

Nah, untuk menanggapi pertanyaan anak seputar kekerasan seksual, psikolog Monica Sulistiawati menuturkan pertama-tama, tanyakan pada anak apa yang dia ketahui tentang kasus tersebut. Saat berbicara dengannya, sesuaikan bahasa yang digunakan dengan usia anak.

"Misalnya untuk anak TK kita nggak pakai kata sodomi tapi ada anak yang terluka. Jangan lupa juga saat bicara dengan anak, ajak dia duduk dan perhatikan ekspresi dan bahasa tubuhnya," kata wanita yang akrab disapa Monic ini dalam Bincang Bareng 'Protect Your Children From Stranger' di kantor Personal Growth di Rukan Aries Niaga, Jl Taman Aries, Meruya, Jakarta Barat dan ditulis pada Minggu (27/4/2014).

Jika anak terlihat gelagapan, menurut Monic bisa jadi pengetahuan seksualnya lebih tinggi dari ekspektasi. Nah, supaya tidak salah paham, tanyakan di mana dia mendapat informasi tersebut. Jika anak mengaku mendapat info dari situs tertentu, maka orang tua bisa mengajaknya membuka situs itu bersama-sama.

Menjelaskan kasus ini sambil memberi pendidikan seksual dini juga bisa dilakukan misalnya dengan mengenalkan buku anatomi supaya anak nantinya tidak kaget saat menstruasi atau mimpi basah. Orang tua bisa juga menjelaskan akibatnya jika anak tidak menjaga organ-organ pribadinya misalkan hamil, penyakit menular seksual dengan gambar yang menyeramkan.

"Kenalkan juga apa itu seks bebas dan konsep seks pra nikah serta apa konsekuensinya. Kalau mau cari informasi lewat internet, ajak buka situs tertentu bersama-sama. Kalau anak dibiarkan mengakses internet sendiri, kan bisa di lock beberapa situs yang dirasa tidak aman," kata psikolog lainnya, Veronica Adesla.

Wanita yang akrab disapa Vero mengatakan, intinya kembali lagi ke komunikasi orang tua dan anak. Dengan menjalin komunikasi yang baik, ketika anak tidak sengaja mengakses situs yang terlarang, dia bisa langsung mencerita ke orang tuanya.

"Tapi jangan memarahi anak juga. Ajak dia ngobrol apa saja yang sudah dia akses. Lalu beri pengarahan pelan-pelan bahwa dia belum boleh mengakses itu karena nanti bisa berakibat buruk bagi dia," ucap Vero.

(rdn/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
140202_anaktanya.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions