Liputan6.com, New York Apakah Anda pelupa? Kalau keseringan tentu Anda harus waspadai. Dan meski ada banyak faktor penyebab, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Neuroscience Letters menunjukkan ada varian pada gen DRD2 yang tampaknya dikaitkan dengan penyakit satu ini.
Setiap orang memiliki salah satu dari dua varian gen DRD2. Perbedaannya hanya satu huruf dalam kode genetik. Beberapa orang memiliki varian sitosin (C), sementara yang lain memiliki varian Timin (T). Para peneliti ingin melihat bagaimana satu varian dikaitkan dengan kelupaan.
Seperti dilansir HuffingtonPost, Kamis (2/4/2014), untuk mengujinya, peneliti menganalisa gen DRD2 dari 500 peserta penelitian. Peserta juga menjawab survei tentang lupanya (seperti seberapa sering mereka lupa kuncinya dan namanya).
Sebagian besar peserta penelitian yakni tiga perempatnya memiliki varian gen timin. Sedangkan seperempat lainnya memiliki varian gen sitosin.
Para peneliti menemukan hubungan antara lupa dan varian gen timin dari DRD2. Sementara, varian gen sitosin tampaknya memiliki efek perlindungan terhadap kelupaan.
Dr Sebastian Markett dari University of Bonn menjelaskan, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kelupaan seperti menulisnya di catatan atau meletakkan kunci di tempat tertentu dan bukannya sembarangan.
Peneliti juga menunjukkan, beberapa kelompok usia lebih pelupa dibanding yang lain. Bahkan jajak pendapat nasional baru-baru ini menunjukkan hal-hal yang sering dilupakan seperti hari, letak kunci, dan membawa makan siang.
Sementara, penelitian lain yang diterbitkan dalam BMC Psychology menunjukkan bahwa laki-laki lebih mungkin mengalami masalah memori ringan dibandingkan perempuan.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.