33.000 ribu ibu baru di Inggris dalam kurun waktu dua tahun diminta untuk tinggalkan rumah sakit pada pukul 23:00 sampai dengan 06:00
Liputan6.com, Jakarta Sekitar 33.000 wanita di Inggris berisiko mengalami kondisi yang makin buruk karena meninggalkan rumah sakit pada pukul 23:00 sampai 06:00 usai melahirkan. Kepala Ekskutif dari Asosiasi Pasien di Inggris, Katherine Murphy mengecam dan menyayangkan tindakan yang dilakukan kebanyakan rumah sakit di negeri Pangeran Charles ini.
Menurutnya, wanita yang baru saja melahirkan, masih rentan terhadap kondisi apa pun terlebih bila cuaca sedang tidak baik.
Dari angka yang dirilis oleh Freedom of Information Act menunjukkan, pada tahun 2013, sebanyak 12.335 ibu baru dipulangkan antara pukul 23:00 sampai dengan 06:00. Data dua tahun sebelumnya, memperlihatkan adanya peningkatan yang cukup tajam.
Pada tahun 2011, tercatat ada 9.801 orang ibu baru yang menjadi `tumbal` atas tindakan seperti ini. Tahun 2012, terjadi peningkatan sebanyak 895 orang menjadi 10.696. Dan ini paling banyak terjadi di Inggris dan Wales.
Dipulangkan saat musim dingin
Pada November 2012, Emma Pollard (29) keluar dari Rumah Sakit Basildon di Essex pada pukul 23:00, dua hari setelah melahirkan anak pertamanya, Logan. Saat itu, cuaca di sana sangat dingin.
"Saya memiliki bayi yang baru lahir dan saat itu baru dua minggu pertama musim dingin. Saat keluar, kondisi gelap gulita, dan tak ada seorang pun di luar sana," kata Emma seperti dikutip Daily Mail pada Senin (14/4/2014).
Jika kelak Emma memiliki bayi lagi, kata dia, dirinya tidak akan membiarkan pihak rumah sakit melakukan hal itu lagi. Nantinya, Emma akan berusaha untuk dapat meninggalkan rumah sakit di pagi hari.
Hal serupa juga terjadi pada Mandi Riley (26). Ketika tahu pihak rumah sakit memintanya untuk meninggalkan rumah sakit pada jam yang sudah ditentukan itu, ia hanya bisa menangis. Terlebih saat itu, Mandi melewati proses persalinan cukup berat.
Mandi menceritakan, saat melahirkan sang buah hati, Jessica, terjadi komplikasi dengan plasentanya, yang membuatnya mengalami trauma.
Memang, saat itu Mandi tak seorang diri. Sang suami, William, senantiasa menunggunya di rumah sakit. Hanya saja, dari keduanya, tak ada seorang pun yang dapat mengemudikan mobil. Mau tak mau, Mandi harus menelepon keluarga untuk menjemputnya di rumah sakit.
"Waktu itu pukul 23:00. Karena salju turun cukup banyak dan cuaca menjadi dingin, tak ada satu orang pun dari mereka yang dapat menjemput kami. Aku benar-benar takut, bila melanjutkan pulang ada yang menabrak kami," kata Mandi bercerita.
Beberapa saat kemudian, pihak rumah sakit meminta maaf dan bersikeras tidak memaksa para pasiennya untuk meninggalkan rumah sakit tengah malam.
(Abd)