Liputan6.com, New York Ada saatnya ketika balita Anda mulai belajar memakai bajunya sendiri. Ini sangat penting karena menggunakan banyak keterampilan yang berbeda.
"Seorang anak bisa berpakaian sendiri merupakan tonggak psikologis dan emosional yang penting," kata seorang terapis keluarga di Sharon, Massachusetts. Karen Ruskin, Psy.D., LMFT, seperti dilansir Parents, Selasa (1/4/2014).
Apabila orangtua tak memberikan kesempatan anaknya belajar mandiri, maka rasa percaya diri anak akan kurang terbangun. Perasan berprestasi ini sebenarnya memengaruhi harga diri anak dengan cara yang positif. Emily Austin, seorang Ahli Terapi Okupasional di Ann & Robert Lurie, mengatakan, keterampilan yang didapat anak yang belajar pakaian sendiri meliputi:
1. Motorik kasar
Motorik kasar terlatih saat anak mengangkat lengan dan kaki dengan memasukkan lengan ke kemeja dan kaki ke celana. Ini memberikan gerakan yang terkoordinasi. Anak-anak juga belajar menyeimbangkan diri ketika melepaskan sepatu dan celana.
2. Motorik halus
Anak-anak menggunakan jari-jarinya saat menggunakan benda kecil seperti resleting, kancing, gesper dan tali.
3. Kognitif
Anak-anak belajar memahami urutan mengenakan pakaian dan berpikir bagaimana musim dan suhu memengaruhi apa yang harus dipakai.
Untuk memulai anak mengenakan pakaian sendiri, pertama-tama Anda harus membiarkan anak menanggalkan pakaiannya dan melepaskan kaus kaki, sepatu, dan celananya.
"Sekitar usia 18 bulan dan kadang-kadang lebih muda, balita mulai membuka bajunya sendiri karena tak memerlukan banyak keterampilan," kata Kenneth Polin , MD , seorang dokter anak di Town and Country Pediatrics di Chicago.
Setelah anak Anda mulai memakai pakaiannya sendiri, jangan kaget atau kecewa jika ia memakai bajunya tak benar. Sebaliknya, mengakui usahanya sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan benar. Apabila Anda sedang ingin keluar pada hari itu, Anda mungkin perlu menjelaskan dengan lembut bahwa bajunya perlu disesuaikan. Tapi, kalau balita Anda protes, biarkan dan teruslah pada hal yang positif.
"Secara emosional, bayi yang baru berhias akan melalui berbagai perasaan," kata Dr Ruskin.
Emosi anak bisa bergeser dalam hitungan detik. Ia bisa merasa senang dengan mengenakan gaun merah muda, tapi bisa juga frustasi karena kemejanya terlalu ketat.
"Jadi ingatlah untuk memberikan pujian dan dorongan."
Orangtua juga harus ingat, selama belajar berpakaian di tahap awal, Anda harus sabar dua kali lipat dan mendukung setiap perkembangan baru pada anak Anda.
Namun, para orangtua tanyakan pada diri sendiri apabila hingga usia 30 bulan belum berpakaian sendiri. `Apakah saya selalu membantunya?` Jika jawabannya `ya`, Anda mungkin perlu memberikan ruang agar anak-anak mengutak-atik kancing atau resleting.
(Igw)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.