TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menentukan tren 2015 dan 2016, Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menentukan Indonesia Trend Forecasting (Perkiraan Tren Indonesia).
Ada empat daerah yang akan dijadikan inspirasi lokal tren Indonesia yang berwawasan tema global, yakni Kota Solo (Alliance), Kota Banjarmasin (Biomimetics), Provinsi DKI Jakarta (Adroit), dan Kabupaten Raja Ampat (Veracious).
Kajian tradisi mulai diintegrasikan dalam konsep-konsep baru kehidupan kini, paralel dengan teknologi dan faktor kebahagiaan dalam bentuk aliansi atau alliance. "Inspirasi lokal dari Kota Solo di mana unsur modern dan tradisi bersinergi harmonis," kata Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week (IFW) kepada Tempo.
Sedangkan ide dan konsep Biomimetics menjadi tumbuh subur sebagai tumpuan harapan penyelamat dunia dan manusia jika kepunahan tidak bisa dihindari. "Inspirasi lokal datang dari Kota Banjarmasin, mengangkat konsep solusi terhadap eksploitasi alam," kata Dina.
Tema Adroit mengangkat pola pikir kreatif sebagai gaya hidup Provinsi DKI Jakarta dan Veracious mengangkat semangat meditatif dari Kepulauan Raja Ampat, Papua.
Keempat daerah tersebut, menurut Dina, mewakili Indonesia bagian barat, tengah dan timur.
Tahun lalu, yang menjadi pilihan adalah daerah di Pulau Komodo, yakni Lembor dan Ruteng. Kemudian ada desainer yang ditempatkan di daerah tersebut untuk mengembangkan tenunan yang bernama sliptren. "Tenunan benang diselipkan kain yang menghasilkan efek warna baru menyerupai dimensi timbul," kata Dina.
Untuk pengembangan, perancang busana yang ditugaskan di Raja Ampat lebih mengarah pada hasil penghargaan pada alam serta hasil pekerjaan tangan dengan gaya busana longgar dan nyaman dipakai.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Bayi Ini Tumbuh Gigi di Otaknya
Kolesterol Baik Dapat Prediksi Aktivitas Seseorang
Dukungan Pemberian ASI Belum Maksimal