Airin Rachmi Diany di Gedung KPK (Foto: Heru Haryono/Okezone)
SEKOLAH merupakan tempat lain untuk anak agar mendapatkan pelajaran tentang etika dan norma, selain di rumah. Di sekolah, anak-anak akan dipertemukan dengan banyak orang seusianya.
Tetapi, sekolah bisa jadi petaka bagi kondisi anak tertentu. Misalnya, anak dari pelaku korupsi yang banyak merugikan rakyat, sebagaimana kini menimpa suami dari Airin Rachmi Diany, Tubagus Chaeri Wardana.
Di sana, secara langsung mereka akan disudutkan dengan perkataan sahabat-sahabatnya atau orangtua yang membicarakan perihal tingkah laku yang dilakukan ayah bundanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya
bullying terhadap anak di bawah umur yang memiliki orangtua koruptor, Naomi Kirana selaku psikolog anak dan keluarga, menyarankan agar anak
home schooling.
"Dengan
home schooling, anak akan tetap mendapatkan pelajaran tentang kehidupan. Anak juga mampu berkembang dengan wajar. Takutnya di sekolah, dia malah di-
bully dengan teman-temannya yang mengetahui si anak memiliki bapak koruptor," tuturnya kepada
Okezone lewat sambungan telefon, baru-baru ini.
Menurutnya, kondisi psikologis yang dialami anak akan tidak stabil. Manakala anak tersebut terus-menerus dijejali cemoohan dari kiri dan kanannya. Oleh sebab itu,
home schooling merupakan cara terbaik untuk membuat anak tumbuh dengan baik.
"Mereka akan stres, kondisi psikologisnya juga akan menurun. Lebih baik
home schooling dulu. Jika kasus ayahnya sudah selesai, sekolahkan dia di sekolah yang baik," tutupnya.
(tty)