Anak-anak bermain (Foto: Google)
MUNGKIN moms pernah mempunyai pengalaman serupa menghadapi si kecil yang suka menjelajah tempat-tempat yang luas. Meskipun sudah sering dia main ke tempat yang sama, tapi tidak bosan-bosannya mondar-mandir mengelilingi tempat tersebut.
Mengapa anak usia batita suka sekali menjelajah dan bagaimana mengawasinya? Berikut ulasan lengkapnya dari
Mom & Kiddie. Eksplorasi Sejak Lahir Menurut Aliva Abdullah, M. Psi, seorang anak dilahirkan untuk menjelajah. Sebelum bisa berjalan pun anak sudah melakukan eksplorasi melalui tangan, mulut, dan seluruh inderanya.
Saat anak dalam gendongan, tangan anak seakan tidak berhenti untuk mencoba menggapai sesuatu, mulai dari anting yang kita pakai, kancing baju, rambut, menarik hidung atau apapun yang menarik perhatiannya. Dia juga tertarik mengambil makanan yang kita makan, atau matanya mengikuti gerakan orang dan objek yang ada di sekitarnya.
Saat anak memasuki tahap merangkak, keingintahuannya itu membuat
moms khawatir kalau-kalau anak memakan segala sesuatu yang ditemuinya.
Yup, bila kita lengah, si kecil dengan mudahnya menemukan kotoran sekecil apapun yang ada di karpet, mengambil mainan di lantai, menarik buku dari rak, dan lain-lain.
Saking besarnya keinginan anak untuk bereksplorasi malah kadang-kadang membuat orang dewasa di sekitarnya "kecimpungan". Ketika melihat si kecil memegang atau mengambil segala sesuatu, orangtua jadi was-was, atau ketika anak sudah dapat berbicara dan mulai bertanya mengenai segala hal, orang dewasa yang bersamanya tak jarang menjadi tidak sabar.
Rasa Ingin TahuHal ini terjadi karena secara alami anak memang memiliki keingintahuan tinggi dan ingin menjelajah. Setelah anak sudah bisa berjalan maka keinginan untuk melakukan eksplorasi semakin tinggi. Misalnya saja si kecil mencoba naik ke tangga, naik ke meja, berjalan ke pelosok/sudut rumah dan seringkali ketika pintu terbuka si kecil berjalan ke luar rumah tanpa sepengetahuan orangtua atau pengasuh.
Pada masa ini rasa keingintahuan anak yang besar semakin terakomodasi. Saat ini ia merasa tidak memiliki batasan untuk menggapai apa yang mereka inginkan. Terlebih saat kemampuan berjalan anak sudah semakin baik, dengan percaya diri mereka berlari ke sana kemari, yang kadang membuat orang dewasa yang ada di sekelilingnya merasa terganggu.
Laki-laki vs Perempuan
Yang sering jadi pertanyaan adalah apakah benar anak laki-laki lebih suka menjelajah daripada anak perempuan? Pada dasarnya tidak ada perbedaan gender yang menyebabkan perbedaan kemampuan dan keinginan menjelajah pada anak.
Namun seperti juga yang terjadi pada banyak kebiasaan atau kemampuan pada seorang anak, perlakuan lingkungan sekitar anak yang kemudian membentuk perbedaan-perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Lingkungan yang Membentuk
Pada saat anak laki-laki berlari, meloncat, memanjat dan sebagainya, orang dewasa yang berada di lingkungan si kecil lebih mentolerir perlakuan tersebut. Namun apabila anak perempuan yang bertingkah laku tersebut, seringkali kita mendengar orang dewasa di sekitarnya berkata, "Adik, anak perempuan kok manjat-manjat? Anak perempuan jangan lari-lari dong. Sini duduk yang manis, anak perempuan jangan naik ke atas meja," dan seterusnya.
Begitu juga dengan pemilihan kegiatan di luar ruangan, anak laki-laki sejak kecil sudah diajak bermain bola oleh orangtuanya, berlari di luar ruangan, dan lainnya. Sedangkan anak perempuan dibelikan permainan boneka, rumah-rumahan, yang membuat mereka duduk tenang di kamar bermainnya.
Kebiasaan-kebiasaan ini yang secara tidak sadar membentuk karakter anak. Di mana anak laki-laki memenuhi keingintahuannya dengan berlari dan menjelajah, sementara anak perempuan memenuhi keingintahuannya dengan membongkar isi lemari, bermain dengan tas Mamanya, dan sebagainya.
Beri Kebebasan
Sejauh mana orangtua boleh memberikan kebebasan pada anak perlu dicermati. Tugas orangtua adalah memfasilitasi keingintahuan dan kebutuhan anak untuk melakukan eksplorasi. Sebab, dengan bereksplorasi maka anak belajar, anak mendapatkan pengetahuan.
Namun, anak harus dapat melakukan eksplorasi dalam lingkungan yang aman. Tidak ada benda-benda berbahaya yang mudah dijangkau anak, anak tidak dapat berlari ke jalan raya di mana mobil atau motor berkendara. Saat si kecil berlari kesana kemari atau memanjat dan masuk ke kolong meja, jangan terburu-buru melarang, awasi saja.
Orangtua perlu mengingat bahwa menjelajah adalah sesuatu yang normal bagi anak, menjelajah adalah langkah awal dalam mempelajari tentang suatu benda dan bagaimana memecahkan masalah.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.