PENYAKIT ginjal kronik (PGK) ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh abnormalitas struktural atau fungsional dengan atau tanpa Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Namun, beberapa orang masih sulit membedakan PGK dengan penyakit ginjal akut. Lantas, apa yang membedakan penyakit ginjal akut dengan PGK?
Menurut Staf Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr.dr.Palindungan Siregar, SpPD-KGH, penyakit ginjal kronik ditandai dengan adanya kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Hal ini menurut Dr. Parlindungan tentu berbeda dengan penyakit ginjal akut.
"Penyakit ginjal akut itu berlangsung cepat, yaitu dalam tempo 48 jam terjadi penurunan fungsi ginjal, tetapi bisa kembali menjadi normal," ujarnya pada press conference dengan tema "Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2014: Penyakit Ginjal Kronik dan Penuaan" di Hotel JW Marriot, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 13 Maret 2014.
Meskipun begitu, Dr. Parlindungan mengatakan bukan berarti seseorang dapat menyepelekan penyakit ginjal akut. Hal ini dikarenakan penyakit ginjal akut dapat membuat seseorang lebih rentan untuk terkena penyakit ginjal kronik.
"Kalau orang yang sudah pernah ginjal akut, suatu saat nanti bisa kembali mengalaminya (kambuh). Orang yang pernah alami ginjal akut akan lebih mudah kena ginjal kronik, seolah-olah organ ginjal punya memori," jelasnya. (ind)