SEMBELIT merupakan jenis penyakit yang tak hanya banyak dialami orang dewasa, tapi anak-anak pun tak sedikit juga mengalaminya. Apalagi bila kegiatan bermain dan makanan yang dikonsumsi anak dengan teman-temannya tak terpantau para orang tua.
Namun kabar baiknya adalah, jika anak-anak Anda sembelit, mereka tak harus menderita. Di bawah ini, Dr. Wendy Sue Swanson, dokter anak sekaligus direktur eksekutif kesehatan digital di Rumah Sakit Anak Seattle, menunjukan cara membantu menyembuhkan anak mengalami sembelit. Berikut, ulasan lengkapnya seperti dilansir Foxnews.
Memberikan si kecil waktu lebih lama saat di toilet
"Bangunlah kebiasaan pada anak 10 sampai 15 menit setiap hari atau dua kali sehari untuk sekedar duduk di toilet saat mandi. Pastikan ia juga melakukan hal yang sama untuk membuat kotoran keluar dalam tubuh," kata Swanson.
Mengintip
Anak Anda mungkin tak ingin Anda melihat kotorannya. Tetapi saat di mengalami sembelit, penting untuk memantaunya. Hal itu ditakutkan keluhan sembelitnya sudah parah, dimana saat dikeluarkan fesesnya ada darah diatasnya. Bila Anda menemukan hal itu pada anak Anda, segeralah buat janji dengan dokter anak Anda. Selain itu juga, bila anak Anda saat sembelit merasakan rasa nyeri saat mengeluarkan feses, disarankan untuk bertemu dengan dokter.
Menambahkan jus buah pir
Sembelit biasanya tak menjadi masalah pada bayi yang diberikan ASI, tetapi bagi anak diberikan susu formula, hal itu sangat mungkin. Bicaralah dengan dokter anak Anda, bila Anda beralih ke susu formula atau tambahkanlah sejumlah jus buah pir pada botol bayi Anda.
Perbanyak makanan berwarna
"Kekurangan makanan berwarna seringkali penyebab sembelit muncul," kata Swanson. Jadi, batasilah mengonsumsi makan berwarna putih seperti roti putih, nasi, pasta dan keju. Mulailah menambahkan makanan berwarna pada pola makan harian Anda.
Makan lebih banyak serat
Semua jenis kacang-kacangan adalah sumber serat yang juga bisa mencegah sembelit. Namun sebagian besar anak-anak tak mengonsumsi dalam jumlah cukup, menurut sebuah studi yang dirilis ke dalam jurnal Nutrition Research. Buah-buahan dan sayuran, roti gandum dan pasta, beras merah, kacang-kacangan, dan biji-bijian segar adalah pilihan yang baik.
(ren)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.