DOKTER memeringatkan bahwa cosmetic filler bisa menyebabkan kebutaan permanen. Apa pasal?
Prosedur untuk menghilangkan kerutan ternyata dapat menyebabkan kebutaan permanen, seperti ditemukan sebuah studi. Menyuntikkan filler ke dahi, dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa menyuntikkan lemak atau kolagen dalam kulit untuk menghaluskan atau mengusir keriput biasanya aman. Namun, mereka memeringatkan bahwa Food and Drug Administration hanya mendukung penggunaan pengisi di bagian tengah wajah seperti sekitar mulut.
Sementara zat ini tak secara resmi disetujui dan digunakan di dekat mata, mereka biasanya digunakan untuk menghilangkan kerutan di sekitar mata, seperti dipaparkan Dr Michelle Carle dari Retina Vitreous Associates Medical Group di Los Angeles.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Jama Ophthalmology, dia melaporkan bahwa tiga orang sempat dibuat buta oleh prosedur tersebut.
Mereka mengatakan ini bisa terjadi jika filler sengaja merembes ke pembuluh darah dan menemukan jalan ke arteri mata. Jika ini terjadi, maka suplai darah ke mata bisa diblokir.
Dr Carle kepada Live Science mengatakan, "Sementara komplikasi ini sangat jarang, sangat signifikan. Memar mungkin bisa hilang, tapi kehilangan penghilatan permanen jadi risiko yang patut diwaspadai."
Akibatnya, semua dokter harus menjelaskan risiko kepada pasien mereka sebelum melakukan prosedur. Dr Carle dan timnya memelajari tiga pasien yang mengalami kehilangan penglihatan setelah perawatan.
Salah satunya ialah seorang wanita berusia 40 tahun diberi suntikan kolagen untuk menghaluskan keriput di dahinya. Setelah prosedur, dia menemukan tak bisa melihat dari mata kanannya. Seorang pria berusia 30-an punya pengalaman serupa setelah prosedur. Dia kehilangan beberapa penglihatan di mata kirinya yang ditemukan petugas medis karena suplai darah ke sebagian retinanya mengalami gangguan.
Pasien terakhir yang diteliti ialah wanita berusia 60 tahun. Dia menderita kehilangan penglihatan berat setelah filler disuntikkan di bagian bawah rambut.
Prosedur ini biasanya tak menyebabkan efek samping, selain memar dan pembengkakan sementara. Para peneliti mengatakan ada juga laporan dari pasien yang menderita stroke, bahkan sekarat setelah perawatan.
"Kebutaan yang signifikan menjadi risiko ketika membahas prosedur ini pada pasien, karena ini merupakan konsekuensi yang mematikan." (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.