JAMINAN Kesehatan Nasional sudah berjalan tiga bulan dan klaim rumah sakit sudah mulai masuk ke BPJS Kesehatan. Meskipun banyak keluhan mengenai tarif INA-CBG's, tetapi masih banyak rumah sakit yang merasakan penerapan tarif metode ini, bahkan rumah sakit swasta.
Salah satu yang merasakan manfaat penerapan tarif INA-CBG's adalah Direktur RS Al Islam Bandung, Dr. Sigit, Gunarto Sp.KFR. Dia mengaku sebelum Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi dijalankan, enam bulan sebelumnya mereka telah mempersiapkan diri, salah satunya sosialisasi kepada karyawan, staf, maupun tenaga kesehatan.
"Kebanyakan dari mereka khawatir bahwa akan terjadi rugi, tetapi kami berusaha merubah imej itu kepada karyawan, sehingga kami melihatnya ini bisa menjadi peluang," ujarnya pada diskusi media bertema "Testimoni Faskes terhadap Pentarifan INA CBG's" di Kantor BPJS Pusat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014).
Selain itu, Dr. Sigit mengatakan bahwa di RS Al Islam juga dilakukan pengendalian biaya agar tidak melebihi tarif INA-CBG's. Namun meskipun begitu, Dr. Sigit mengaku RS Al Islam tetap melayani pasien dengan standar yang telah ditentukan.
"Tarif paket INA-CBGS, ini memicu kami untuk bagaimana kita bisa melayani pasien dengan standar baik, tetapi kita juga tetap memperoleh manfaat," tuturnya.
"Kami tidak mau pelayanan dan kualitas menurun, karena tetap ingin memberikan pelayanan yang unggul sesuai standar dan Islami," tutupnya.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.