HAMPIR semua orang pernah mengalami dengan yang namanya mimpi buruk, termasuk anak-anak. Namun, para orangtua sebaiknya jangan menyepelekan bila anak mengalami mimpi buruk saat tidur. Apa pasal?
Menurut sebuah studi baru, banyak anak-anak muda sesekali mengalami mimpi buruk. Tetapi, sering mengalami mimpi buruk dalam jangka waktu yang lama bisa menjadi tanda peringatan dini dari penyakit mental.
Peneliti dari Inggris, Dieter Wolke dari
University of Warwick menemukan bahwa anak-anak yang mengalami mimpi buruk terus-menerus mungkin menghadapi risiko lebih besar terhadap psikotik, seperti halusinasi, pikiran terganggu, atau delusi saat remaja.
"Tiga dari empat anak mengalami mimpi buruk di usia muda. Namun, mimpi buruk selama jangka waktu lama ketika remaja dapat menjadi indikator awal masalah yang lebih besar di kemudian hari," ujar Dieter Wolke, dikutip
Newsmaxhealth.
Lebih lanjut, para peneliti mencatat untuk anak-anak muda berusia antara 2 sampai 9 tahun yang sering mimpi buruk berisiko mengembangkan ciri-ciri psikotik setengah kali lebih tinggi. Menurut peneliti, mereka yang melaporkan satu periode mimpi buruk terus-menerus memiliki risiko 16 persen lebih tinggi.
"Tetapi, mereka yang memiliki tiga atau lebih periode mimpi buruk berkelanjutan sepanjang penelitian, mengalami peningkatan 56 persen risiko," jelas Dieter Wolke.
Sementara,
Director of Campaigns Lucie Russell di
British charity, YoungMinds mengatakan bahwa studi ini sangat penting. Hal ini karena menurutnya, apa pun yang dapat kita lakukan untuk mempromosikan identifikasi awal tanda-tanda penyakit mental sangat penting membantu ribuan anak-anak yang menderita karena masalah kesehatan mental.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.