Pages

Rabu, 12 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Guna Penuhi Kebutuhan Protein Anak, Lebih Baik Ikan Laut atau Air Tawar?
Mar 12th 2014, 07:31

Jakarta, Ikan dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang berperan penting untuk pembentukan otak anak di 1.000 hari pertama kehidupannya. Namun, terkadang ada orang tua yang bingung lebih baik mana memberi anak ikan laut atau ikan air tawar mengingat agak sulit mendapat ikan laut segar di kota besar seperti Jakarta.

Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Ir Saut P Hutagalung MSc, komposisi nutrisi ikan baik laut atau air tawar sama misalnya untuk kandungan proteinnya. Hanya pada jenis ikan tertentu ada suatu kandungan yang lebih tinggi.

"Misal kandungan omega 3, sarden memang kandungannya lebih tinggi. Salmon juga tinggi tapi itu kan ikan impor ya," terang Saut saat ditemui detikHealth di sela-sela Rapat Koordinasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Milenium Hotel Sirih, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2014).

Untuk membiasakan anak agar gemar makan ikan, Saut mengatakan seharusnya hal itu sudah dimulai dari kecil. Termasuk ketika sang ibu hamil sehingga dalam pergaulan sehari-harinya dengan anak, ibu bisa membiasakan dirinya sekaligus sang anak untuk makan ikan.

Apalagi, saat ini produk olahan ikan sudah banyak dibuat misalnya keripik atau abon ikan. "Makanya kita adakan kerjasama dengan BKKBN untuk memperkenalkan makan ikan dari ibu hamil karena BKKBN kan juga punya program pembangunan keluarga," kata Saut.

Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Soedibyo Alimoesa mengatakan kini BKKBN harus menggencarkan masyarakat untuk makan ikan segencar penggunaan alat kontrasepsi. Sebab, walaupun Indonesia kaya akan ikan, belum tentu semua orang suka makan ikan.

"Jangan sampai kita kaya ikan, nggak mau makan, ternyata pergi ke restoran untuk makan ikan. Kita mencanangkan program Pembangunan keluarga dengan meningkatkan kualitas anak usia 0-9 tahun yang jumlahnya mencapai 47,2 juta. Sedangkan balita dengan jumlah 25 juta. Caranya, anak harus dapat asupan gizi yang bagus karena 80 persen isi otak manusia terbentuk di 1.000 hari pertama," papar Soedibyo.

Oleh karena itu, BKKBN membentuk karakter anak di 1.000 hari pertama dengan membuat kelompok bina keluarga balita sebanyak 14 ribu kelompok untuk memberi sosialisasi pada ibu dengan anak balita agar gemar makan ikan.

"Gizi bagus harus dibiasakan diberi pada anaknya dulu, karena itulah masa-masa yang menentukan ke depannya si anak ini menjadi individu yang bagaimana," pungkas Soedibyo.

(rdn/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
143158_ikants.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions