Jakarta, Vertigo atau gangguan keseimbangan pada telinga hingga seseorang merasa pusing dan keadaan sekelilingnya berputar pada dasarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu.
Hal itu disampaikan dr. Alfian F. Hafil, SpTHT-KL(K). Menurutnya, ketika seseorang mengalami vertigo, pasti ada sesuatu di belakangnya yang tak lain penyakit yang dialami orang tersebut. Misalnya saja ketika vertigo sering kambuh biasanya ada masalah akibat hilangnya keseimbangan di kondisi tertentu.
"Vertigo itu kan bisa saja gejala dari penyakit, misalnya tumor otak. Nah, misalnya saat lagi menyetir dan diving lalu (vertigo) kambuh, penyakitnya itulah yang menyebabkan kematian," kata dr Alfian saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/3/2014).
"Jadi bukan dari vertigonya itu sendiri, melainkan dari penyakit atau akibat yang ada di belakangnya," imbuh dokter yang berpraktik di RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, Jakarta ini.
Lebih lanjut, dr Alfian mengatakan vertigo bisa saja menyebabkan gangguan permanen, misalnya hilangnya pendengaran. Sebab organ keseimbangan ada di telinga yang juga berfungsi sebagai alat pendengaran.
"Jika ada gangguan dan infeksi yang terjadi di dalam labirin telinga lalu menyebar ke rumah siput, maka hal inilah yang akan menyebabkan tuli saraf secara permanen," jelas dr Alfian.
Oleh karena itu, menurutnya di ilmu kedokteran jika ada pasien yang telinganya penuh dengan kotoran, akan diberi obat dosis tinggi dan dirawat inap karena kondisi ini bisa menyebabkan tuli saraf permanen.
(rdn/vit)