Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dana Perkembangan anak-anak Internasional PBB (UNICEF) menobatkan Indonesia sebagai negara yang telah berhasil melakukan eliminasi Tetanus maternal dan neonatal pada 88,7 persen Kabupaten-Kota di Indonesia yang meliputi 97,4 persen penduduk Indonesia.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama melalui surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Rabu (26/3/2014).
Menurut Tjandra, Tetanus Maternal Neonatal (TMN) merupakan salah satu masalah kesehatan penting. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan bersama jajaran kesehatan daerah dan sektor terkait melakukan upaya pengendalian masalah tersebut dengan cara :
- Imunisasi tetanus pada bayi, anak sekolah dan Wanita Usia Subur
- Akselerasi Imunisasi Tetanus pada kabupaten/Kota dengan risiko tinggi
- Meningkatkan persalinan berisiko-aman dan perawatan tali pusar secara benar
- Melakukan pemantauan kasus Tetanus Neonatorum melalui verbal otopsi bagi semua kematian neonatal
Disamping itu, WHO dan UNICEF telah melakukan validasi MNTE (Maternal Neonatal Tetanus Eliminasi) di Indonesia dan hasilnya Indonesia telah mencapai Eliminasi untuk regional 1 (Jawa-Bali) dan regional 2 (Sumatera), dan regional 3 (Kalimantan, Sulawesi, NTT dan NTB). Dan Tahun 2014 Indonesia dalam proses akhir untuk mencapai Status Eliminasi Tetanus Maternal Neonatal (TMN) secara nasional.
Tetanus pada maternal dan neonatal merupakan penyebab kematian paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan tali pusat tidak bersih. Tetanus ditandai dengan kaku otot yang nyeri yang disebabkan oleh neurotoxin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani pada luka anaerob (tertutup).
Tetanus neonatorum (TN) adalah tetanus pada bayi usia hari ke 3 dan 28 setelah lahir. Sedangkan Tetanus maternal (TM) adalah tetanus pada kehamilan dan dalam 6 minggu setelah melahirkan. Bila tetanus terjadi angka kematian sangatlah tinggi, terutama ketika perawatan kesehatan yang tepat tidak tersedia. Saat ini kematian akibat tetanus pada maternal dan neonatal dapat dengan mudah dicegah dengan persalinan dan penanganan tali pusat yang higienis, dan / atau dengan imunisasi ibu dengan vaksin tetanus.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.