Pages

Minggu, 23 Februari 2014

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Vitamin E Dosis Tinggi Berisiko Picu Kanker Prostat
Feb 23rd 2014, 05:45

Berita Terkait

TEMPO.CO, Seattle - Jika Anda adalah pria yang ingin tetap awet muda dengan mengkonsumsi suplemen vitamin E, berpikir ulanglah. Para ilmuwan menyatakan vitamin E dosis tinggi ataupun selenium tak memberi manfaat kesehatan, bahkan malah meningkatkan risiko terkena kanker prostat hingga lima kali lipat. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute edisi teranyar.

Vitamin E--secara alami ditemukan dalam kacang-kacangan, bayam, dan brokoli--bermanfaat untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan mineral selenium--yang ditemukan pada ikan dan daging--bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung.

Namun para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Centre di Seattle, Amerika Serikat, mengklaim dosis besar kedua zat itu dapat meningkatkan risiko kanker prostat sebesar 17 persen. Bahkan, risiko dapat meningkat menjadi 91 persen jika seorang pria sudah memiliki selenium level tinggi sebelum rutin mengkonsumsi suplemen itu.

Pemimpin penelitian, Alan Kristal, menyatakan sebetulnya studi itu pada awalnya diarahkan untuk  melihat secara rinci apakah vitamin E ekstra dan selenium dapat membantu mencegah kanker prostat. Namun sebaliknya, peneliti justru menemukan lebih banyak kasus kanker prostat di kalangan pria yang mengkonsumsi 400 unit internasional (IU) vitamin E setiap hari daripada mereka yang memakai plasebo. "Ini setara dengan 363 miligram sehari, yaitu 30 kali jumlah harian yang disarankan," katanya.

Risiko kanker prostat pada pria dengan tingkat selenium terendah pengkonsumsi tambahan vitamin E meningkat 63 persen. "Banyak orang berpikir bahwa suplemen makanan membantu meningkatkan kesehatan atau setidaknya, tidak berbahaya. Hal itu tidaklah benar," katanya. Penelitian ini melibatkan lebih dari 35.000 pria sehat berusia 50 tahun ke atas. Penelitian dimulai pada 2001.

MAIL ONLINE | TRIP B

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions