TEMPO.CO, Jakarta--Posesif atau perhatian yang berlebihan ini dapat memicu keretakan dalam hubungan. Selain merugikan diri sendiri, pribadi posesif ini juga bisa berdampak bagi pasangan.
Ainy Fauziyah, motivator dan pelatih kepemimpinan mengatakan pribadi posesif ini perlu untuk mengubah sikapnya. "Bukankah perubahan positif itu memberikan kebahagiaan?" kata Ainy kepada Tempo, Selasa, 4 Februari 2014.
Ainy membagi beberapa langkah untuk mengubah dan menghilangkan pribadi posesif, sebagai berikut:
Pertama, kesadaran diri. Setiap pribadi posesif harus menyadari akan sikapnya yang sangat merugikan itu, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, khususnya pasangannya.
Sikapnya ini menyakiti pasangannya, membuat pasangannya kurang bahagia bahkan pengembangan dirinya terbatas, yang ujung-ujungnya berpengaruh pada perkembangan karir maupun hubungan sosial dengan yang lain.
Kedua, kemauan untuk berubah. Pribadi posesif ini bisa diubah hanya jika ia menyadari kerugian sikapnya yang tidak hanya menyakiti dirinya tetapi juga pasangannya.
Ketiga, membangun rasa percaya kepada pasangannya untuk menjauhkan rasa curiga, prasangka yang berujung pada perselisihan.
RINA ATMASARI
Berita Terpopuler
Penulis Harry Potter Sesali Asmara Hermione-Ron
Operasi Plastik Payudara Makin Marak di Inggris
Ini 7 Tip Membersihkan Rumah Pascabanjir
Wawancara Peggy, Perancang Gaun Odette Annable
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.