TEMPO.CO : - Hati - hati dengan kebiasaan makan Anda, terutama waktu makan yang terlalu larut, atau keinginan makan di tengah malam setelah tidur. Penelitian yang dilakukan Perelman School of Medicine di The University of Pennsylvania menunjukkan, orang yang suka bangun larut malam untuk makan biasanya memiliki masalah kejiwaan.
"Kami pikir makan di malam larut adalah sesuatu yang harus diperhatikan meskipun hanya terjadi hanya di bawah 3 persen dari siswa yang mengalami gangguan makan berlebih (Binge Eating Disorder)," kata Rebecka Peebles, Dokter Anak sekaligus Peneliti dari Perelman School of Medicine di The University of Pennsylvania, kepada Reuters, Sabtu, 22 Februari 2014.
Menurut penelitian tersebut, makan di larut malam memiliki gejala yang sama dengan penyakit gangguan makan, Anoreksia Nervosa. Atau juga gangguan makan yang disebabkan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan karena pencitraan diri yang menyimpang. Akibatnya, munucul penolakan mempertahankan berat badan yang sehat.
Keinginan makan di malam hari juga dimiliki oleh seorang pasien yang sedang menjalani pengobatan karena penyakit ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Juga gangguan perkembangan aktivitas motorik yang mengakibatkan aktivitas tak lazim atau berlebihan.
Selain itu, sejarah depresi dan mengalami sakit hati banyak ditemukan pada orang - orang yang sering makan di larut malam. "Saya rasa penting untuk mengetahui, bahwa gangguan makan di larut malam ini dapat menimpa siapa saja, baik perempuan dan laki-laki dari berbagai macam ras," uja Cristin Runfola, Peneliti dari University of North Carolina.
REUTERS | CHETA NILAWATY
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.