TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan masalah gizi buruk di Indonesia menurut Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi sudah lebih baik. Hal yang masih perlu diperhatikan adalah jumlah stunting atau balita pendek dan masalah obesitas pada anak.
Menurut Nafsiah, kondisi obesitas cukup memprihatinkan karena bisa membahayakan masa depan anak. Penanganan terhadap masalah gizi benar-benar perlu ditekankan dengan penerapan pola hidup sehat dan makan yang seimbang.
"Untuk menahan angka obesitas di kota dimulai dari sarapan," kata Nafsiah saat ditemui seusai menghadiri acara puncak Hari Gizi Nasional ke-54 di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, pada Selasa, 25 Februari 2014. Ditegaskan Nafsiah, pentingnya penerapan sarapan dapat membantu supaya anak tidak banyak jajan ketika beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, dia menyarankan agar orang tua menerapkan kebiasaan kepada anak supaya mau melakukan gerak badan. Dia menyebutkan kebiasaan membiarkan anak berdiam di depan televisi menjadi salah satu pola yang harus diubah.
"Anak sekarang suka menonton televisi, maka orang tuanyalah yang harus mendorong agar dia gerak, di sekolah pun harus didorong agar anak bergerak," ujarnya.
Pemenuhan gizi seimbang tentu perlu diterapkan sejak janin di dalam kandungan. Hal itu artinya pemenuhan gizi yang baik harus sudah diterapkan saat ibu mengandung sehingga kebutuhan akan vitamin dan zat penting lain dapat terpenuhi.
Pedoman gizi seimbang seharusnya dapat diterapkan pada semua jenis usia dari anak hingga lansia. Peran posyandu pun sangat penting untuk membantu memberikan penyuluhan pada para ibu terkait dengan pertumbuhan anak hingga 1.000 hari pertama. Kemudian mengadakan penimbangan secara rutin terhadap bayi guna mengetahui baik-buruknya perkembangan bayi pada saat itu.
"Biaya sudah kita berikan dan sekarang bergantung pada pemda setempat untuk berkoordinasi dengan posyandu dan puskesmas," kata Nafsiah.
AISHA
Topik Terhangat
Migas Seret Ibas | #SaveRisma | Jokowi | Bhatoegana | PRT Istri Jenderal|
Berita Terpopuler
Mengenal Sakit Kepala Klaster
Sakit Kepala Klaster, Periksakan ke Dokter
Pria Lebih Berisiko Alami Sakit Kepala Klaster
Gangguan Otak Sebabkan Sakit Kepala Klaster
Solusi Hentikan Gangguan Makan Larut Malam
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.