Sejumlah pengendara roda dua saat melintasi jalanan di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur tertutup abu vulkanik Gunung Kelud (14/2). Kondisi ini memaksa para pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan dan mengenakan masker saat berkendara. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Kelud di Jawa Timur telah meletus pada Kamis, 13 Februari 2014, sekitar pukul 22.50. Tinggi letusan Kelud yang mencapai 17 kilometer dan kencangnya embusan angin membuat abu letusan menyebar ke berbagai tempat. Tak hanya Kota Kediri yang tertutup abu vulkanik. Yogyakarta, Solo, Brebes, Pekalongan, Bandung, bahkan Jatinangor pun kedatangan debu gunung berapi itu.
Abu vulkanik bisa menganggu kesehatan. Karena itu, Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X sampai mengimbau masyarakatnya agar mengurangi aktivitas di luar rumah. International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN) membeberkan sejumlah langkah yang perlu ditempuh saat menghadapi abu vulkanik:
1. Jangan panik, tetaplah tenang.
Kepanikan tak pernah menjadi solusi ketika terjadi bencana. Ketika seseorang panik, keputusan yang dia ambil bisa salah. Ketika abu vulkanik datang, Anda sebaiknya bersikap tenang dalam mengambil langkah terbaik untuk menghadapinya.
2. Tetaplah di dalam ruangan.
Abu vulkanik yang terhirup bisa membahayakan pernapasan Anda. Anda sangat tidak disarankan berada di luar ruangan karena akan membuat Anda semakin banyak menghirup abu itu. Jika terpaksa berada di luar ruangan, Anda sebaiknya segera mencari tempat perlindungan, seperti gedung atau mobil.