Pages

Selasa, 04 Februari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Tarif INA-CBGs Masih Terus Disempurnakan
Feb 4th 2014, 13:35

SEBULAN Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berjalan, tidak hanya masalah mengenai sosialisasi, tetapi masalah penting lainnya. Salah satu permasalahan dalam implementasi JKN adalah masih ada beberapa tarif dalam INA-CBGs yang belum mengakomodir real cost rumah sakit. Lantas, bagaimana tanggapan dari Wakil Menteri Kesehatan mengenai masalah INA-CBGs tersebut?  
Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSC, PhD mengatakan bahwa INA-CBGs masih akan terus disempurnakan. Wamenkes mengutarakan bila sebelumnya hanya berbasis sekira 15 rumah sakit vertikal, sekarang sudah berbasis 137 rumah sakit, baik swasta ataupun pemerintah.
 
"Meski begitu, kita akan tingkatkan terus sesuai dengan harga real atau harga keekonomian, karena ini average cost atau biaya rata-rata. Jadi, baru bisa dievaluasi, misalnya 6 bulan setelah penerapannya. Tidak Bisa terlalu cepat, kami yakin rumah sakit tidak akan defisit," ujarnya pada acara diskusi bertema "Implementasi Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Rakyat Tanpa Batasan: Mendorong Optimalisasi Pelayanan BPJS Kesehatan" di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2014).
 
Sementara, mengenai mengapa sekarang menggunakan sistem INA-CBGs, Wamenkes menjelaskan bahwa sistem sebelumnya, yaitu Free for Service adalah pelayanan yang tidak efisien dan tidak mendidik, oleh karena itu diubah dengan INA-CBGs.
 
Selain itu, menurut Wamnekes, dengan Free for Service setiap tindakan di fasilitas kesehatan dan setiap obat dicover atau diganti. Jadi, dengan Free for Service akan ada kecenderungan hanya diberikan obat sebanyak-banyaknya atau banyak dilakukan pemeriksaan, meskipun sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
 
"Dengan INA-CBGs ini, maka rumah sakit dan dokter didorong untuk memberikan pelayanan secara efektif, tetapi juga tidak boleh rugi agar tetap bisa operasional. Jadi, rumah sakit diminta memiliki revenue yang lebih daripada pengeluarannya," jelas Wamenkes.
(ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions