Pages

Senin, 17 Februari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Ready to move beyond the basics?

Enroll in this advanced DSLR course to explore more creative scenarios, image editing, and videography.
From our sponsors
Sanitasi Buruk Pengaruhi Kesejahteraan Masyarakat
Feb 17th 2014, 07:07

SESUAI kerangka MDGs yang sudah di tandatangani Indonesia, saat ini akses air bersih dan sanitasi dasar masih memerlukan kerja keras untuk mencapai hal itu pada 2015. Untuk itu, dibutuhan kontribusi oleh para pemuda untuk bisa meningkatkan akses air dan sanitasi di daerah masyarakat Indonesia.

Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K), Ututsan Khusus Presiden RI (KUKPRI) untuk MDGs, menjelaskan bahwa Indonesia masih mengalami kekurangan akses dan ketersediaan air bersih serta sanitasi dasar utamanya di daerah-daerah pedalaman. Fakta di lapangan mengungkapkan 54, 9 persen populasi Indonesia tak memiliki akses terhadap air minum tanpa kemasan, sementara 33 persen dari total penduduk tak memiliki akses terhadap air minum dengan kemasan. Lebih memprihatikan, menurut data KUKPRI MDGs dan Riskesdas 2010 sebanyak 44,5 persen masyarakat tak memiliki akses terhadap sanitasi dasar.

"Yang kita minum setiap hari itu, ialah air minum terbaik. Di Jakarta tidak akan kekurangan air dan kalau mau minum banyak minum air kemasan yang dijual. Akan tetapi, hal itu tidak bagi orang yang berada di Kalimantan dan NTT ( Nusa Tenggara Timur). Orang kalimantan itu sumber airnya dari air sungai, dan NTT dari air sungai. Dimana dii NTT saja harus jalan berkilometer dulu untuk bisa meminum air. Dan itu belum untuk kebutuhan mandi, jadi bisa dibayangkan akses air bersih disana," katanya dalam acara yang bertema Indonesia, Begara Bahari yang Masih Kesulitan Air, di Ruang Lo Siang Hien Ginting, Gedung Yustinus Lt. 14, Unika Atma Jaya, Kampus Semanggi, Jakarta Selatan, Senin, (17/2/2014).

"Sementara itu sanitasi kita sama dengan Timor Leste. Harusnya kita malu dong. Belum lagi tantangan setiap tahun yakni pertambahan penduduk lima juta setiap tahun, dan urbanisasi dari desa ke kota. Target air minum belum tercapai, Indonesia terancam dapat rapot merah dengan negara lain," sambungnya.

Prof. Moeloek menerangkan bahwa sejumlah persoalan air yang terjadi di daerah-daerah Indonesia, hal itu dikarenakan kesenjangan antara desa-kota dan antar provinsi, serta pesatnya pertumbuhan populasi. Buruknya sanitasi akan menimbulkan permasalahan kesehatan mendasar yang pada akhirnya memengaruhi kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, kami terus berupaya agar air minum bersih dan sanitasi dasar bisa tercapai bagi daerah-daerah kepulauan di masyarakat.

"Dengan kondisi air bersih dan sanitasi sehat sekarang ini, kami tetap optimis untuk mengupayakan kemitraan yang sinergis, strategis dan out of the box untuk mengedukasi masyarakat. Kemudian juga membangun infrastruktur dan mewujudkan ketersediaan air bersih melalui teknologi tepat guna," tambah Prof. Moeloek.

Lebih dalam, KUKPRI MDGs menyadari pentingnya keterlibatan kaum muda dalam dinamika pembangunan Indonesia, salah satunya dengan mengeksplorasi gagasan kreatif mereka dalam membantu memecahkan persoalan air bersih dan sanitasi.

Untuk itu, MDGs saat ini bekerja sama dengan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya menggelar Indonesia MDG Award Youth in Campus. Tujuannya, untuk menggugah mahasiswa untuk menciptakan inovasi bagi ketersediaan air bersih dan sanitasi dasar. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions