GUYURAN abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud yang menyelimuti berbagai area di Kediri dan sekitarnya mendatangkan risiko khusus bagi penderita asma dan paru-paru kronis.
Ya, pada dasarnya semua orang memang berpotensi terkena gangguan pernapasan. Meski demikian, ada orang-orang yang lebih berisiko terserang gangguan tersebut, yakni penderita asma dan paru-paru kronis.
"Karena debu yang demikian banyak itu jadi sesak napas (serangan asma)," kata Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K) kepada Okezone melalui sambungan telefon, Jumat 14 Februari 2014.
Karenanya, masyarakat diharapkan mengantisipasi hal tersebut dengan menghindari paparan debu yang menyelimuti berbagai lokasi. Atau jika terpaksa harus ke luar ruangan, diharapkan menggunakan masker.
"Itu yang harus dihindari. Pasien asma atau gangguan ISPA, pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mereka harus hati-hati," tambahnya.
Walau demikian, sambung Dr Erlina, orang-orang yang sehat dan tak punya penyakit juga tetap perlu waspada.
"Mereka yang sehat jangan tenang-tenang. Sebab, terhirup dalam jumlah banyak bisa menimbulkan iritasi di saluran napas dan bisa menyebabkan radang. Kalau radang dan kemudian paparan makin banyak, maka jadi sesak karena saluran napas jadi menyempit," tutupnya. (ind)