HARI ini Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI, Dr. Marsetio melakukan peninjauan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Ladokgi TNI AL R.E Martadinata yang baru diresmikan. Dalam tinjauannya, Kasal sempat melihat tempat layanan BPJS di RSGM.
Kemudian, Kasal Laksamana TNI, Dr. Marsetio menanyakan kepada salah satu petugas di pendaftaran mengenai jumlah kunjungan pasien setelah adanya program BPJS. Ternyata, jumlah pasien dari masyarakat umum mengalami penurunan di RSGM Ladokgi R.E. Martadinata setelah adanya program BPJS.
Terkait dengan penurunan jumlah pasien dari masyarakat umum setelah ada program dari BPJS, Kepala RSGM Ladokgi TNI AL R.E. Martadinata, Laksamana Pertama TNI, drg. Bambang Haryoto, Sp. Ort mengatakan bahwa hal tersebut karena prosedurnya harus melalui Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK 1). Jadi, berkurangnya pasien masyarakat umum karena prosedurnya saja.
"Oleh karenanya, kalau untuk anggota TNI dan TNI AL beserta keluarganya kalau ingin ke sini, langsung saja datang membawa kartu anggota orangtuanya, nanti kita proses untuk diusahakan mendapatkan pelayanan. Nanti kartu BPJS akan dibuat," ujar drg. Bambang Haryoto di RSGM Ladokgi R.E. Martadinata, Jalan Farmasi No.1, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014).
"Karena kartu BPJS kita yang mengeluarkan dari BPJS, adanya sudah di Satkes Mabesal bekerja sama dengan Spersal (Staf Personel TNI-Angkatan Laut)," tambahnya.
Sebelumnya, drg. Bambang Haryoto menjelaskan bahwa RSGM Ladokgi R.E. Martadinata merupakan rumah sakit tingkat 2 atau B, yaitu sifatnya menjadi rujukan. Oleh karena itu, masyarakat umum tidak bisa langsung berobat ke RSGM Ladokgi R.E. Martadinata bila dengan program BPJS, tetapi harus melalui rujukan PPK 1 atau puskesmas. (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.