ADA tiga hal yang membuat anak bisa sukses di masa mendatang. Pertama ialah kebutuhan fisiknya yaitu harus sehat dan kuat. Kedua, memiliki semangat dan cerdas, ketiga prilaku yang berakhlak baik. Saat anak tak makan sarapan, si anak secara tak sadar tak mendapat dua hal kunci sukses anak. Padahal, hal itu modal penting untuk bisa mencapai tangga kesuksesan.
Hal itu diutarakan oleh Dr. Soedjatmiko, MD, M.Si, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia menjelaskan sarapan pagi pada anaksangat berpengaruh untuk kesehatan tubuh dan masa depannya, karena sarapan tak hanya menopang fisik, pertumbuhan, tapi juga pendidikan. Terpenting memang, sarapan ialah sebagai sumber energi untuk ia memulai beraktivitas, baru setelah itu akan memengaruhi hal-hal yang lain seperti pertumbuhan tubuhnya, dan kemampuan ia menerima pelajaran saat di sekolah
"Jam delapan malam maksimal anak makan malam dan akhirnya tidur. Selama ia tidur, sumber energi dari makanannya sudah terpakai untuk dia tidur dan menyimpan memori kejadian seharian kemarin. Nah, saat bangun pagi, apa yang dikonsumsinya tadi malam sudah habis. Jadi, kalau tidak sarapan bisa dibayangkan dong efeknya bagaimana? Yang jelas dua poin yang membuat anak sukses tidak ada," katanya dalam acara yang bertema Media Gathering Blue Band Sarapan Serentak 5.000 Siswa, di Aula SDI Al-Azhar, Jakarta, belum lama ini.
"Hal itu karena saat anak tidak sarapan, anak cenderung akan lemas saat sekolah. Di sisi lain, pada saat itu anak membutuhkan banyak nutrisi agar tumbuh kembang fisik maupun pikirannya optimal. Jika nutrisi yang masuk dalam tubuh kurang, secara terpaksa akan menghambat fisik dan berpikirnya. Dan anak pun saat belajar sulit menyerap pengetahuan yang diberikan guru. Apa kalau sudah seperti itu anak dapat nilai yang bagus? Kan, tidak," sambungnya.
Untuk itu, lanjut dia, anak-anak harus makan sarapan paginya. Caranya, para orangtua harus membangunnya saat pagi dan membiasakan sarapan terlebih dahulu sebelum beraktivitas. Komposisi menu sarapannya sendiri, harus ada karbohidrat, protein, mineral dan serat.
"Menu sarapan untuk anak itu mengacu pada dua hal. Pertama, para orangtua harus kelengkapan gizinya dan makanan yang ia sukai. Misalnya, dari roti atau nasi sebagai sumber karbohidrat, pilihlah yang ia sukai. Berikan ia sayur untuk kebutuhan seratnya, kemudian telur ataupun daging untuk kebutuhan protein, dan tambahkan juga buah-buahan setelah ia makan," terangnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.