GAYA hidup tidak sehat dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, salah satunya kebiasaan merokok. Nampaknya, seorang pria benar-benar harus berhenti dari kebiasaan merokok karena dapat mempengaruhi kehidupan seksualnya.
Penelitian baru yang dilakukan the Male Cancer Charity Orchid mengatakan bahwa angka kejadian kanker penis terus meningkat setiap tahun. Hal ini karena menurut peneliti sangat sedikit seseorang yang mengaku memiliki kanker penis.
"Tidak seperti kanker yang lebih umum, kanker penis jarang terjadi dan sebagian besar orang malu dan tidak berbicara secara terbuka mengenai hal itu ke tenaga kesehatan," ujar the Charity Chief Executive Rebecca Porta, dikutip Dailymail.
"Padahal, menyadari tanda-tanda dan gejala sangat penting untuk segera mendapatkan rekomendasi medis mengenai tindakan lanjutan yang dilakukan," lanjutnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penyebab pasti dari kanker penis tidak diketahui, tetapi berbagai faktor telah dihubungkan dengan peningkatan risiko. Selain disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti HPV (Human Papilloma Virus), Rebecca mengatakan bila kebiasaan merokok menyebabkan risiko pria terkena kanker penis menjadi lebih besar.
"Hal ini karena kebiasaan merokok dapat menjadi faktor yang memodulasi risiko pengembangan infeksi HPV lesi prakanker dan kanker penis invasif," jelasnya.
Selain itu, Rebecca mengatakan bahwa bahan kimia beracun yang ditemukan dalam rokok akan diekskresikan di urin. Zat-zat berbahaya yang terbangun di bawah kulit penis dapat menyebabkan perubahan dalam sel-sel kulit yang sehat dan normal, sehingga pada akhirnya mengakibatkkan sel-sel kanker berkembang. (tty)