IBARAT rumah, sistem kekebalan tubuh ialah fondasinya. Saat fondasi lemahnya, rumah akan mudah hancur diterpa musim dan badai.
Dan hal itu pula yang terjadi pada tubuh manusia. Saat kekebalan tubuh lemah, seseorang akan mudah terserang berbagai penyakit.
Untuk jauh dari risiko di atas, Anda harus meningkatkan kekebalan tubuh saat kekebalan mulai menurun. Berikut tanda-tanda kekebalan tubuh yang segera butuh ditingkatkan, seperti dilansir Foxnews.
Anda minum air sumur
Anehnya, kebersihan air minum bisa memainkan peran dalam menjaga kesehatan seseorang. Sebanyak 25 juta orang Amerika minum air sumur mengandung arsenik, melebihi tingkat aman yang ditentukan EPA. Arsenik sudah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, dan memengaruhi respon kekebalan--termasuk flu babi. Ketika peneliti dari Dartmouth Medical School dua kelompok tikus dengan virus H1N1, kelompok tikus yang sudah menghabiskan lima minggu minum air tercemar arsenik dilaporkan menekan sistem kekebalan tubuh, dan akhirnya banyak yang meninggal. Sementara itu, tikus terserang H1N1 yang tak minum air mengandung arsenik pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, tes kandungan air sumur di rumah Anda. Dan pertimbangkan untuk beralih ke air kemasan atau memakai sistem remediasi -yang akan menghapus arsenik, bila air sumur Anda ada airseniknya.
Hidung Anda kering
Hidung lembap atau meler sebenarnya merupakan pertahanan yang baik terhadap pilek dan flu. Kedengarannya mungkin aneh, tapi virus lendir yang terperangkap akan membersihkan diri saat berada dalam tubuh. Jika hidung Anda terlalu kering, kuman memiliki waktu lebih singkat untuk menjajah. Sebuah humidifier atau air dari larutan garam bisa membantu atasi kekeringan itu. *
Anda sedang mengalami stres yang serius
Bukanlah kebetulah bila Anda cenderung mengalami meriang setelah menyelesaikan pekerjaan besar. Menurut sebuah laporan oleh American Psychological Association, stres dalam jangka panjang melemahkan respon sistem kekebalan tubuh. Selain itu, "Jika saat flu mengalami stres, keluhan Andapun dapat menjadi lebih buruk," kata Philip Tierno, Direktur klinis mikrobiologi dan imunologi di New York University.
(ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.