MASIH kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, terutama wanita terhadap kanker serviks menyebabkan penyakit terus meningkat. Padahal, penyakit ini menjadi jenis kanker yang paling sering menyerang wanita, selain kanker payudara.
Director of Health Services Yayasan Bunda Kusuma, Dr. Adi Sasongko, MA mengatakan bahwa kanker serviks memang berdasarkan data WHO menjadi pembunuh wanita nomor dua setelah kanker payudara. Tetapi di Indonesia sendiri, kanker serviks menjadi penyebab utama kematian wanita.
"Terdapat 15 ribu kasus baru kanker serviks tiap tahun dan 53 persen meninggal dunia karena akses yang terbatas untuk memeroleh layanan kesehatan, sehingga tidak tertolong," tuturnya pada acara konferensi pers bertajuk "Pemberdayaan Perempuan dalam Pencegahan Kanker Serviks" di Klinik Keluarga Yayasan Kusuma Buana, Jl. Pisangan Baru III No. 210, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014).
Penyebab kanker serviks adalah dari virus Human Papilloma Virus (HPV) akibat berhubungan seksual di bawah usia 20 tahun. Namun, menurut Dr. Adi, bila sudah terkena HPV, otomatis akan terkena kanker serviks, tetapi masih bisa disembuhkan. Oleh karena itu, deteksi dengan papsmear sangat penting untuk melakukan tindakan lanjutan.
"Tetapi, memang kalau berganti-ganti pasangan, kemudian di saat yang bersamaan memiliki penyakit infeksi menular seksual lain, merokok, dan melakukan hubungan seksual di bawah usia 20 tahun, maka probalitas untuk kanker serviks menjadi lebih tinggi," tutupnya. (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
