GAGAL jantung ialah tahap krusial seseorang pasien penyakit jantung. Sebab, telat memberi penanganannya bisa membuat nyawanya melayang. Benarkah?
Ya, karena gagal jantung merupakan fase lanjutan setelah serangan jantung. Sehingga, riskan untuk mengancam nyawa bila seseorang sudah masuk ke dalam fase gagal jantung.
Agar kondisi itu tak terjadi, menurut Prof. Bambang Budi Siswanto, MD, PhD, FIHA, FAsCC, FAPSC, FACC, dokter spesialis jantung RS. Harapan Kita sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien penyakit jantung ataupun seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus bisa mengontrol faktor risikonya. Dengan cara itu, seseorang bisa mencegah gagal jantung.
"Faktor risiko yang harus dikontrol itu, seperti kalau punya kolesterol dan tekanan darah harus dikontrol. Kemudian, juga trigliserida dan glukosa juga harus bisa dikontrol pada tingkat normal.Selain itu, bagi yang merokok, berhenti dari merokok dan memiliki tubuh obesitas, usahakan untuk diet agar berat tubuh kembali normal. Semua itu bila bisa dilakukan, sangat mungkin untuk mencegah gagal jantung," katanya di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dia menambahkan bahwa deteksi dini dan selalu cek gula darah juga menjadi cara untuk mencegah gagal jantung. Sebab, dengan mengetahui hasil dari cek gula dan deteksi dini, seseorang bisa mengambil langkah tepat agar tetap jauh dari ancaman gagal jantung.
"Untuk periksa cek gula darah atau deteksi dini, tidak usah repot-repot ke laboratorium. Ikut ajang klub jantung sehat, biasanya setelah itu ada pemeriksaan kesehatan gratis. Kemudian, juga bisa ke puskesmas untuk melakukan tes kesehatan. Kan era JKN tidak bayar," tutupnya.
(ind)