Pages

Minggu, 02 Februari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Adidas

Run better, look better, feel better with running gear favorites at Adidas. Find select styles up to 40% off today.
From our sponsors
Setelah Diperah, Berapa Lama ASI Bisa Bertahan?
Feb 1st 2014, 08:38

Yogyakarta, Wanita yang sibuk bekerja hingga tidak sempat memberikan ASI eksklusif untuk bayinya biasanya menggunakan sistem ASI perah. Ibu memerah ASI lantas menyimpannya dalam mesin pendingin untuk diberikan pada bayi ketika ibu sedang bekerja. Sebenarnya, berapa lama ASI perahan dapat bertahan?

"ASI di udara Jakarta atau di udara luar, orang bilang bertahan empat sampai enam jam. Tapi saya mengusulkan empat jam saja," demikian papar pakar laktasi, dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM.

Agar lebih awet, ASI perahan sebaiknya diletakkan di tempat yang dingin seperti termos es atau mesin pendingin. Dengan meletakkan ASI pada mesin pendingin, ASI tidak mudah rusak dan tetap segar ketika diminum bayi. Nah, berapa lama ASI dapat bertahan jika dimasukkan ke dalam mesin pendingin?

"Kalau dimasukkan ke termos es, 24 jam. Kalau disimpan di tempat buah (kulkas) atau chiller, itu dua hari. Ini semua disebut ASI perah segar," ungkap wanita kelahiran 1945 yang masih tampak muda itu.

Ia menyarankan agar para ibu memberikan ASI segar alias ASI yang diperah lalu dimasukkan ke dalam mesin pendingin tanpa dibekukan. ASI segar itu dikonsumsi paling lama dua hari setelah diperah. Sedangkan ASI yang dimasukkan ke dalam mesin pembeku disebut sebagai tabungan ASI dan bisa bertahan lebih lama.

"Kalau kita simpan di freezer pintu satu, itu dua minggu. Freezer pintu dua, itu tiga bulan," jawab dr Utami ketika ditanya mengenai masa tahan ASI beku.

Untuk penyimpanan ASI di mesin pendingin, dokter pejuang ASI itu menyarankan agar tidak meletakkan ASI di bagian pintu. Sebab pintu sering dibuka dan mudah terpapar udara luar. Sebaiknya ASI di simpan pada bagian kulkas paling belakang yang terlindung.

Bagi para ibu yang sering memerah ASI untuk bayinya, dr Utami juga punya pesan yang penting dilakukan. Ia berpesan agar saat memerah ASI, ibu menggunakan tangan dan tidak menggunakan breast pump.

"Gunakan tangan untuk memerah, tidak pompa. Tangan itu sangat, sangat, sangat, efisien dan sebenarnya mirip sekali cara bayi mengeluarkan AS," pesan dr Utami kepada para 'ibu perah'.

(vit/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
154248_breastpumpts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions