Pages

Minggu, 02 Februari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
LSAT prep from HLS-educated instructors

LSATMax includes video lessons, unlimited personal attention & support, and over 6,000 real questions from previous LSAT's. Enroll for just $299.
From our sponsors
Jangan Anggap Remeh, Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Sinyal Alzheimer
Feb 2nd 2014, 08:01

Jakarta, Gangguan pendengaran biasanya terjadi pada sebagian orang-orang lanjut usia (lansia). Terdengar sepele dan wajar, tapi jangan salah karena gangguan pendengaran bisa mempercepat penyusutan otak dan meningkatkan risiko demensia dan jadi sinyal alzheimer.

Asisten profesor di Johns Hopkins University, Dr Frank Lin melakukan magnetic resonance imaging (MRI) pada 126 peserta usia 56-58 tahun selama 10 tahun untuk membandingkan perubahan otak antara orang dengan pendengaran normal dan mereka yang mengalami gangguan pendengaran.

Hasil studi yang ditulis dalam NeuroImage menunjukkan bahwa peserta yang sulit mendengar di awal penelitian menunjukkan tingkat percepatan atrofi otak. Secara khusus, tuna rungu kehilangan lebih dari satu cm kubik tambahan jaringan per tahun dibandingkan orang yang bisa mendengat dengan baik.

Oleh karena itu, Lin mengatakan tidak heran jika penyusutan signifikan di bagian otak yang bertanggung jawab mengolah suara dan informasi bisa meningkatkan risiko demensia. Dengan kata lain, gangguan pendengaran bisa berpengaruh besar pada sistem kerja otak.

"Daerah di bagian tengah seperti inferior temporal gyri yang memproses informasi dari pendengaran juga penting bagi memori otak dan berperan dalam tahap awal gangguan kognitif ringan sebagai sinyal alzheimer," kata Lin seperti dilansir Medical Daily, Minggu (2/2/2014).

Maka dari itu, Lin menekankan jangan menganggap enteng gangguan pendengaran mengingat konsekuensi neurologisnya. Sehingga, ketika Anda sudah mengalami gangguan pendengaran yang dirasa terlalu dini atau sangat parah, Lin menyarankan lakukanlah MRI untuk melihat apakah ada perubahan struktur pada otak.

Tahun lalu, Lin juga membuat penelitian dan menemukan bahwa penurunan kemampuan kognitif pada orang dewasa dengan masalah pendengaran menurun 41 persen lebih cepat. Selanjutnya, Lin dan koleganya ingin mengukur apakah pencegahan masalah pendengaran bisa berkontribusi mempertahankan kemampuan kognitif orang dewasa terutama para lansia.

(rdn/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
150249_tuli.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions