Jakarta, Pria ini nyaris buta karena ditemukan tumor di dalam otaknya. Beruntung hal ini tak terjadi karena tim dokter langsung mengangkat tumornya. Namun uniknya tumor ini diangkat melalui hidungnya.
10 Tahun belakangan, Simon Stevenson-Black mengaku sering merasakan sakit kepala yang luar biasa dan lemas tanpa alasan yang jelas. Pria berusia 39 tahun itu hanya menduga mungkin kedua gejala muncul akibat dari stres atau tekanan pekerjaan yang dirasakannya.
Barulah ketika Simon mengatakan pandangannya mulai kabur dan berkabut, sang istri, Kate mengajaknya ke dokter. Setelah gagal menjalani tes mata, dokter langsung merujuknya untuk mendapatkan scan MRI dan dari hasil scan tersebut terlihat ada sebuah bayangan yang mengkhawatirkan.
"Menunggu hasil tesnya keluar sungguh mengerikan. Tapi di hari Senin saya akhirnya mengetahuinya, dan apapun hasilnya satu-satunya hal yang harus saya lakukan adalah menghadapinya," tutur Simon seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (17/2/2014).
Ternyata dokter menemukan tumor jinak dengan diameter 3 cm di kelenjar pituitarinya, atau kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di dasar otak, tepat di atas saraf optik. Yang tak kalah mengejutkan, dokter mengatakan tumor ini tumbuh dalam 10 tahun belakangan.
Karena letak tumor itu dekat dengan mata kiri Simon, maka mereka menganjurkan agar Simon segera dioperasi. Untuk itu setelah diagnosis, Simon pun masuk Walton Centres di Liverpool. Dalam operasi, tim dokter mengakses tumor yang ada di kelenjar pituitari Simon lewat salah satu lubang hidungnya.
Kemudian mereka membuat sebuah lubang di belakang rongga hidungnya dan di bawah tengkorak. Melalui lubang ini, mereka dapat melihat kelenjar pituitari sekaligus tumornya.
Tim dokter lalu menggunakan alat pemotong untuk menghancurkan tumor itu menjadi beberapa bagian. Dan mereka mengeluarkan tumor yang sudah menjadi potongan kecil-kecil itu melalui hidung Simon.
"Meski belum seluruh tumor terangkat namun saya sudah merasa 10 tahun lebih muda. Sakit kepalanya pun hilang dan rambut saya kembali tumbuh. Saya merasa sangat beruntung," tandasnya.
Metode ini tergolong baru namun terbukti dapat memperpendek durasi operasi dan mengurangi masa pemulihan. Dan benar saja, hanya dalam lima hari, Simon sudah diperbolehkan pulang. Dalam hitungan minggu, pria asal St Helens, Lancashire UK ini pun bisa kembali bekerja lagi.
(lil/vit)